Jumat, 14 Desember 2012

13 Hektar Lahan Pertanian Pangan Digarap Pejabat Desa


Urang Subang, 13 Hektar Sawah di Desa Padamulya digarap oleh pejabat desa. Puluhan hektar sawah tersebut adalah lahan pertanian pangan beririgasi teknis yang sudah dijual dan diberi uang muka (DP) milik petani desa Padamulya yang ada di sebelah barat kampung Cipacar. Orang-orang yang menggarap lahan tersebut adalah oknum-oknum desa yang berjasa dalam pembebasan lahan milik petani yang diperjual-belikan kepada swasta asing yang nantinya akan dibangun sebuah kawasan industri.

Masing-masing oknum desa tersebut mendapat jatah untuk menggarap lahan sawah (padi) yang belum lunas itu. Janji oknum kepala desa kepada pemilik lahan akan segera melunasi sisa tunggakan pembayaran lahan petani tersebut kini hanyalah angan-angan, menurut kesaksian salah seorang warga yang bernama Ibu Siti (56) “lurah selalu menjanjikan kepada saya akan dilunasi sisa pembayarannya sebesar 200jt pada hari senin atau kamis, tapi selama dua bulan saya menunggu tidak ada juga. Saya sempat mengembalikan uang muka (DP) yang diberikan olehnya sebesar 10jt tapi ditolak” tutur Ibu Siti kepada Urang Subang.
Alim (60) juga menyesal dan merasa kebingungan ketika sawahnya sudah di jual seharga 1 M, karena setelah ia menjual sawahnya tersebut, ia kebingungan dimana lagi harus ia beli sawah sebagai pengganti yang sudah dijual kepada investor asing melalui oknum kepala desa. Walaupun ia sudah mendapatkan uang yang jumlahnya fantastis sebesar 1 M, akan tetapi sawah yang dekat bagi dia yang umurnya kian menua adalah lebih penting dari pada mendapatkan sawah yang jauh dan belum tentu terurus dengan baik.
Kini sawah-sawah petani yang sudah lunas dijual digarap oleh oknum pejabat desa, yang awalnya direncanakan akan digarungkan setelah petani yang menolak dijual mengadukan ke Komisi B DPRD Kab.Subang akhirnya untuk menghilangkan jejak dan mengelabui petugas tim survey dari Komisi B dan penegak hukum yang bersangkutan para oknum pejabat desa tersebut membagi-bagikan lahan untuk digarap dan ditanami sawah (padi), yang paling banyak menggarap lahan pertanian pangan sawah (padi) tersebut adalah oknum kepala desa tersebut dan petani yang sudah menjual lahan sawahnya tersebut hanya bisa gigit jari, karena tidak ada lahan yang akan dijual untuk mengganti lahan sawahnya yang sudah dijual tersebut

Tidak ada komentar: