Minggu, 31 Januari 2021

DAMPAK PENJAJAHAN BANGSA EROPA (dari "Jomblo sampai Jadian")

 PERGERAKAN NASIONAL (PERSATUAN BERSIFAT KEDAERAHAN “JOMBLO / masih sendiri-sendiri)

 Jaman Pergerakan Nasional Pergerakan nasional mrp bagian dari sejarah Indonesia yg dimulai sejak Perlawanan yang dilakukan raja-raja yang ada di Nusantara yang bersifat kedaerahan seperti Perang Ternate, Aceh, Demak sampai dengan perang Banjar pada buku paket Sejarah Indonesia halaman 224-241dan lahirnya organisasi- organisasi modern sampai terbentuknya nation state Indonesia th 1945 pergerakan nasional dapat dianggap sbg gerakan ekonomi, sosial, politik, dan kultural yang memperjelas motivasi dan orientasi aktivitas organisasi pergerakan.

 

  1. LATAR BELAKANG Faktor ekstern: • Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 yang menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa-bangsa Barat. • Munculnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke Indonesia seperti liberalisme, demokrasi, nasionalisme dan sosialisme yang mempercepat timbulnya nasionalime Indonesia. • Kebangkitan nasional di Asia dan Afrika, misalnya adanya All Indian National Congress 1885 dan Gandhisme di India dan adanya Gerakan Turki Muda di Turki. Faktor Intern: • Adanya penjajahan yang mengakibatkan penderitaan rakyat. • Adanya kenangan akan kejayaan masa lalu. • Munculnya kaum intelektual yang menjadi pemimpin pergerakan nasional.
  2. CIRI-CIRI ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL 1. Keanggotannya tidak didasarkan atas kelompok etnis (suku) tertentu, melainkan beberapa kelompok etnis 2. Sebagian besar pemimpin pergerakan nasional berasal dari kalangan terdidik. 3. Organisasi-organisasi pergerakan nasional tersebut memiliki tujuan yang jelas 4. Organisasi-organisasi pergerakan nasional memiliki paham kebangsaan atau nasionalisme.
  3. Budi Oetomo (BO) Didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 atas inisiatif dari Dr Wahidin Sudirohusodo yang kemudian disambut oleh Soetomo dan rekan-rekannya di School Tot Opleiding van Indische arsten (STOVIA) atau Sekolah Dokter Pribumi. Tujuan : Untuk megembangkan pendidikan dan kebudayaan serta melakukan usaha peningkatan perekonomian. Berdasarkan hasil kongres 3-5 Oktober 1908, Budi Utomo di ketuai oleh Tirto Kusumo dari Karang Anyar, keanggotaan terbatas hanya suku Jawa, Bali dan Lombok serta hanya bergerak dalam bidang pengajaran, pendidikan dan kebudayaan serta tidak terlibat dalam politik peraktis.
  4. SAREKAT ISLAM (SI) Didirikan oleh H Samanhudi pada thun 1905 di Solo dengan nama Sarekat Dagang Islam (SDI) corak pergerakan agama dan ekonomi. Pada 10 september 1912 di rubah menjadi Sarekat Islam (SI) Tujuan SI untuk memajukan perdagangan, membantu pengajaran, memperbaiki pendapat yang keliru mengenai Islam dan hidup menurut perintah Islam. Pada awalnya SI bersikap kooperatif dalam perjuangannnya, akan tetapi setelah di ketahui Voolksraad (Dewan Rakyat) tidak memperjuangkan kemerdekaan, maka perjuangan berubah menjadi non-kooperatif.
  5. Pada 1921 SI terpecah menjadi dua, SI putih dipimpin HOS Cokroaminoto berhaluan Islam dan SI Merah yang berhaluan kominis di pimpin Semaun dan Darsono yang kemudian mendirikan PKI. Kemudian SI berganti menjadi Partai Sarekat Islam (PSI) Indonesia dengan ketua H Agus Salim, penambahan Indonesia menunjukan semangat kebangsaan.
  6. Indische Partij Didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh: • Dr. Ernest Francois Eugene Douwes Dekker yang kemudian dikenal sebagai Dr. Danu Dirdjo Setia Budhi • Dr. Cipto Mangoenkoesoemo Soewardi Soerjaningrat yang kemudian terkenal dengan nama Ki Hadjar Dewantara. • Indische Partij bermaksud membangun rasa cinta dalam setiap hati orang Hindia terhadap bangsa dan tanah airnya. cita-cita ini mereka ini disebarluaskan melalui Harian De Express.
  7. Partai Komunis Indonesia (PKI) Didirikan dengan nama Partai Komunis Hindia (PKH) setelah Semaun dan Darsono di keluarkan dari SI pada Mei 1920. Anggotanya sebagian besar dari Indische Social Demokratische Vereeniging (ISDV) yang di didirikan oleh HS Sneeveliet seorang Belanda yang berhaluan sosialis.

 

ORGANISASI KEPEMUDAAN (PERSATUAN SECARA NASIONAL sudah “Jadian”)

 

a. Yong Java 7 Maret 1915 di Gedung STOVIA Jakarta didirikan :Tri korodharmo, Ketua: Satiman Wirjosandjojo, wakil: Suradi Wongsonegoro dan sekretaris: Soetomo. Kongres pertama di Solo tahun 1918, mengahasilkan dua keputusan penting, yakni tentang lingkup keanggotaan dan nama organisasi. Nama diubah menjadi Jong Java dgn tujuan membangun persatuan Jawa Raya. c. Yong Sumatranen Bond Didirikan 9 Desember 1917 di Gedung Volkslecture Jakar ta oleh 150 orang pelajar sumatera dengan cabang di Padang dan Bukittinggi. Tokoh utama dari YSB adalah M.Hatta, M.Yamin, danBahder Djohan

 

Lanjutan c. Serikat Ambon ● Organisasi pertama Wilhelmina (militer)1908, Ambonsch Studiefods 1909, Young Ambon 1918. Organisasi pertama yang berusaha mempersatukan semua organisasi Ambon adalah Serikat Ambon, Semarang 9 Mei 1920 oleh AJ. Patty Karena kegiatannya ia ditangkap okt 1920 diasingkan di Ujung Pandang, Bengkulu, Palembang dan Flores. Baru 1927 ada tokoh penggantinya yaitu Mr Latuharhary di Surabaya, yg menginginkan Indonesia merdeka. d. Perkumpulan Pemuda Sulawesi c. Rukun Minahasa semarang 1912, Dr Tumbeleka dan Dr Sam Ratulangi mendirikan Yong Minahasa Jakarta 24 April 1919. sebagai reaksi dari YM. Maka lahirlah Young Selebes, Jakarta 1933.

 

Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) didirikan 1926 di Jakarta oleh mahasiswa Tehnische Hoogeschool, Stovia, Rechthoogeschool. Tujuannya ingin menyatukan seluruh perkumpulan pemuda. Sebab menurut P3I persatuan merupakan senjata ampuh mengusir untuk penjajah. Tokohnya ; Sugondo J,Gularso,Sumitro, Wilopo, Ak.Gani, Amir Syarifuddin,Abu Hanifah dll. Organisasi ini banyak berpengaruh di Kongres Pemuda 1 & 2 f. Pemuda Indonesia. ● Young IndonesiaDidirikan 20 Februari 1927 oleh pemuda anggota Study Club Bandung terutama yang pernah belajar di luar negeri. Tujuannya untuk memperluas dan memper kuat ide persatuan nasional. Sejumlah cabang berhasil dibentuk di Solo, Yogja dan Jakarta. Tokohnya: KRT. ● Yosodiningrat, Yusupadi, Suwaji, Soebagyo, Sunario, Sar tono, Iskak, Bidiarto dll. Pada kongres I, 28 Desember 1928 namanya diganti dengan Pemuda Indonesia. Lanjutan..

 

KONGRES PEMUDA Para tokoh dan aktivis pergerakan pemuda, terutama dari Jong Java dan JSB (yang kemudian menyebut diri Pemuda Sumatra), banyak juga yang ikut dalam Politieke Debating Club. Dalam club ini mereka berdiskusi tentang persaudaraan umat manusia, kemanusiaan, persamaan hak, etika dan moralitas dan juga tentang perdamaian dan pengingkaran kekerasan sebagai alat penyelesaian

 

Kongres Pemuda I (30 April - 2 Mei 1926) Kongres Pemuda yang pertama ini dilaksanakan di Batavia (Jakarta). Kongres Pemuda I dilaksanakan dari tanggal 30 April - 2 Mei 1926. Kongres Pemuda I diketuai oleh Muhammad Tabrani. Kongres ini bertujuan untuk memajukan persatuan kebangsaan dan mengeratkan hubungan sesama organisasi pemuda. Berbagai masalah akademis dibicarakan untuk mencari dasar-dasar yang bisa mempersatukan; tentang adat istiadat, kedudukan perempuan dan bahasa. hasil dari kogres ini adalah di laksanakannya kongres Pemuda II untuk

 

Kongres Pemuda II Diselenggarakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Ketua Kongres Pemuda II dipimpin oleh Sugondo Joyopuspito (PPPI) dan wakilnya Joko Marsaid (Jong Java). Penyelenggaraan kongres pemuda hari pertama di gedung Katholike jongelingen Bond (Gedung Pemuda Katolik). Hari kedua di gedung Oost Java (sekarang di Medan Merdeka Utara Nomor 14).

 

Sumpah Pemuda 1. Pertama : “Kami Putra dan putri Indonesia mengakui bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.” 2. Kedua: “Kami putra dan putri Indonesia mengakui berbangsa satu, bangsa Indonesia.” 3. Ketiga: “Kami putra dan putri Indone-sia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”

 

Lanjutan Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Setelah itu, secara berturut-turut perkumpulan- perkumpulan pemuda mengadakan kongres pembubaran diri mereka masing-masing—Jong Java (27 Desember,1929), PPPI (31 Desember, 1929), Jong Selebes (15 Mart,1930) dan JSB (23 Mart 1930).

 

Makna Sumpah Pemuda dalam Perjuangan Indonesia Pertama, peristiwa ini adalah pernyataan akan keharusan kontinuitas dalam perkembangan nasionalisme yang mengatasi ikatan etnis, daerah, agama dan sebagai-nya. Kedua, seketika kata “Indonesia” disebut secara tegas maka di waktu itu pula tekad ke arah “kemerdekaan bangsa” telah dijadikan sebagai landasan cita-cita. Ketiga, seketika “Sumpah Pemuda” dipatrikan maka “jalan kembali” ke situasi lama secara konseptual dan ideologis telah tertutup rapi.

 

Lanjutan Keempat, ketika “bahasa Indonesia” telah diakui sebagai “bahasa persatuan” bukan saja sistem komunikasi nasional ingin diteguhkan, demokratisasi dalam hubungan sosialpun ditegaskan pula. Kelima, setelah “Sumpah Pemuda”—ketika kehadiran sebuah bangsa dirasakan sebagai suatu “realitas”— pencarian tatanan masyarakat, politik, bahkan kebudayaan barupun diperdebatkan dengan intens.

 

Sumber: https://www.slideshare.net/abd_/pergerakan-nasional-dan-sumpah-pemuda

Peran Indonesia dalam Hubungan Internasional dan Organiasai Internasioanal



Setiap negara termasuk Indonesia penting untuk menjalin hubungan dengan internasional. Karena hubungan tersebut memiliki keuntungan bagi suatu negara dan berdampak pada kesejahteraan rakyatnya. Bahkan bisa ikut serta dalam pengambilan kebijakan internasional. Bangsa Indonesia memiliki peran dalam hubungan internasional yang sudah terjalin. Peran Indonesia di internasional tidak hanya mencakup satu bidang saja melainkan berbagai bidang, seperti politik, pendidikan, kesehatan, maritim maupun pangan.

Peran Indonesia di internasional Ada beberapa peran yang dimiliki oleh Indonesia dalam hubungan internasional, yakni: Hubungan internasional Hubungan internasional merupakan kerjasama antara kedua negara sebagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan masyarakatan. Hampir tiap negara memiliki hubunga internasional, salah satu Indonesia. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), hubungan internasional studi tentang hubungan negara satu sama lain dan dengan organisasi internasional. Hubungan internasional sudah muncul pada awal abad ke-20. Itu terjadi ketika sebagian besar negara di Barat dan khususnya Amerika Serikat tumbuh dalam kekuasaan dan pengaruh.

 Ada beberapa peran Indonesia dalam hubungan internasional, yakni:

ASEAN (Association of South East Asian Nations) 

Indonesia sebagai salah satu pelopor berdirinya ASEAN yang merupakan organisasi kerjasama regional di bidang ekonomi dan geo-politik di kawasan Asia Tenggara. Dilansir situs Kementerian Luar Negari (Kemenlu), hubungan dan kerja sama eksternal ASEAN dengan mitra wicaranya dikembangkan melalui prinsip hubungan persahabatan dan saling menguntungkan dengan berbagai negara, organisasi sub kawasan, organisasi kawasan dan organisasi internasional. Sifat politik Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas berati tidak memihak blok mana pun, sementara aktif artinya turut serta dalam mengupayakan perdamaian dunia. Dalam Deklarasi Bangkok 1967 disebutkan bahwa pembentukan ASEAN adalah mewujudkan perdamaian, kemajuan, dan kemakmuran di kawasan Asie Tenggara. Lebih dari itu, ASEAN bertujuan untum memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat denga organisasi. ASEAN ddidirikan berdasarkan deklarasi bangkok ada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Jumlah anggota ASEAS saat ada 10 negara.

Persatuan Bangsa-Bangsa ( PBB)

Peran Indonesia dalam hubungan internasional juga tergabung dalam Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Indonesia aktif dan ikut andil dalam menjaga perdamaian dunia. Baca juga: Sejarah Berdirinya PBB Bahkan saat ini Indonesia mampu masuk dalam struktur anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020 bersama Jerman, Afrika Selatan, Belgia, dan Republik Dominika. Keanggotaan tersebut merupakan yang keempat bagi Indonesia. Sebelumnya menjadi anggota tidak tetap DK PBB pada 1974-1975, 1995-1996, dan 2007-2008. Hubungan bilateral dan multiteral Indonesia juga menjalin hubungan bilateral dan multiteral dengan beberapa negara. Hubungan Indonesia dengan negara-negara lain sudah dimulai sejak Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Dalam menjalin kerja sama tersebut, Indonesia senantiasa mempromosikan bentuk kehidupan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai saling menghormati. Tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, penolakan penggunaan kekerasan serta konsultasi dan mengutamakan konsensus dalam proses pengambilan keputusan. Sejauh ini Indonesia sudah menjalin kerjasama bilateral dengan 162 negara serta satu teritori khusus yang berupa non-self governing territory. Baca juga: Jokowi Ingin Tingkatkan Hubungan Indonesia dengan Negara Pasifik Selatan Negara-negara mitra kerjasama Indonesia terbagi dalam delapan kawasan di Afrika, Timur Tengah, Asia Timur dan Pasifik, Asia Selatan dan Tengah, Amerika Utara dan Tengah, Amerika Selatan dan Karibia, Eropa Barat, dan Eropa Tengah dan Timur.

Gerakan Non Blok (GNB)

Gerakan Non Blok (GNB) menempati posisi khusus dalam politik luar negeri Indonesia. Karena Indonesia sejak awal memiliki peran sentral dalam pendirian GNB. Bagi Indonesia, GNB sangat penting. Karena tidak sekedar dari peran selama ini dikontribusikan. Tapi juga mengingat prinsip dan tujuan GNP yang merupakan refleksi dari perjuangan dan tujuan kebangsaan Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945.

Organisasi Konferensi Islam (OKI)

Pembentukan OKI semula didorong oleh keprihatinan negara-negara Islam atas berbagai masalah yang dihadapi umat Islam. Tujuan pembentukan OKI untuk meningkatkan solidaritas Islam di antara negara anggota, mengoordinasikan kerja sama antar negara anggota. Kemudian mendukung perdamaian dan keamanan internasional, serta melindungi tempat-tempat suci Islam. Membantu perjuangan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

Sumber: 

https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/03/160000269/peran-indonesia-dalam-hubungan-internasional?page=all

https://images.kontan.co.id/photo_story/59