Rabu, 24 November 2010

KESENIAN SISINGAAN SUBANG SIMBOL KEKUASAAN PARTAI POLITIK

Kesenian Sisingaan Kabupaten Subang sudah menjadi budaya masyarakat subang asli. Kesenian ini adalah sebagai suatu simbol ungkapan perlawanan politik terhadap kekuasaan penjajah pada saat itu. Dengan patung singa yang ditunggangi oleh anak kecil merupakan inti dari simbol perlawanan rakyat Subang terhadap penjajah.
Singa disimbolkan sebagai bangsa Penjajah atau bangsa Barat yaitu Inggris, Belanda dan sekutunya yang suatu saat akan dapat dikalahkan oleh generasi muda rakyat subang atau generasi selanjutnya yang disimbolkan anak kecil menunggangi singa tersebut. Akan tetapi dalam pembahasan kali ini bukan untuk membahas mengenai ilmu simbol tersebut, melainkan pakaian yang dikenakan oleh para pemain kesenian Sisingaan yang ada di Kabupaten Subang.
Pada Masa Orde Baru kesenian sisingaan ini identik dengan warna kuning sebagai mana pakaian yang dikenakan pada pemain kesenian sisingaan dibawah ini:



Itu berarti kekuasaan berada di salah satu partai yaitu Partai Golkar (Golongan Karya). Akan tetapi setelah Orde Baru tumbang dari kekuasaannya dan beralih kepada orde Reformasi serentak perlahan tapi pasti warna pakaian yang dikenakan oleh para pemain kesenian tersebut berubah menjadi warna merah sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini:



Pada saat ini tercatat bahwa kekuasaan partai PDI-P mendominasi kekuasaan perpolitikan di Kabupaten Subang, hal tersebut juga menandakan bahwa karakteristik masyarakat yang ada di Kabupaten Subah masih Feodal dan dapat dikendalikan dengan mudah oleh pemimpin politik yang ada di Kabupaten Subang. Kuncinya adalah pemimpin pemerintahan harus dapat memegang kendali para kepala desa yang ada di kabupaten Subang maka semua masyarakat yang ada di Kabupaten Subang akan dengan mudah menuruti dan dikendalikan kekuasaan politik yang ada di Kabupaten Subang.

SEJARAH KIM (KELOMPOK INFORMASI MASYARAKAT) GOTONG ROYONG DESA PADAMULYA




KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) Gotong Royong merupakan KIM yang dimiliki oleh masyarakat Desa Padamulya. KIM ini didirikan atas dasar inisiatif masyarakat Desa Padamulya yang bertujuan untuk memberikan seluas-luasnya informasi kepada seluruh lapisan masyarakat baik dalam maupun luar desa. KIM Gotong Royong Desa Padamulya berdiri pada tanggal 11 Maret 2010 atas dasar keinginan masyarakat desa Padamulya yang bekerjasama dengan Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Subang.
Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) ini diberi nama KIM "Gotong Royong" yang berarti diutamakan kerjasama yang kuat bersama-sama masyarakat dan pemerintah untuk melaksanakan sebuah pembangunan baik dibidang informasi, komunikasi, maupun dibidang-bidang lainnya seperti bidang sosial, politik dan ekonomi.
KIM Gotong Royong merupakan organisasi swadaya masyarakat yang independen akan tetapi pada praktiknya ada campurtangan dari pemerintah hanya sebatas sebagai fasilitator saja, KIM Gotong Royong ini diharapkan dapat menampung berbagai aspirasi masyarakat untuk memfasilitasi masyarakat sebagai salah satu media publik yang berfungsi untuk memberikan dan menyiarkan suatu berita atau informasi sebagai literatur yang dapat dibaca atau dinikmati oleh berbagai kalangan khususnya penentu kebijakan.

Dengan adanya KIM Gotong Royong berarti akan adanya sebuah wadah yang menjebatani antara penentu kebijakan dengan masyarakat, antara masyarakat dan orang-orang yang memiliki kepentingan dibidang ekonomi dan sosial.
Desa Padamulya sendiri merupakan desa agraris yang sebagian besar masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani dan buruh tani. Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang memiliki areal lahan sawah terluas ketiga di Jawa Barat setelah Indramayu dan Karawang, sekaligus merupakan penyumbang / kontributor produksi padi terbesar ketiga di Jawa Barat. Luas lahan sawah pada tahun 2008 tercatat seluas 84.167 hektar atau sekitar 41,71% dari total luas wilayah Kabupaten Subang.

Sebagai penyandang predikat sebagai salah satu lumbung padi nasional, Kabupaten Subang pada tahun 2008 menyumbangkan produksi padi yang mencapai 1.047.586 ton terhadap stok padi nasional. Produksi padi tersebut dihasilkan dari lahan basah 1.040.166 ton dan sisanya dari ladang. Sedangkan varietas padi yang banyak ditanam di antaranya veriatas Ciherang, Cimelati dan Cigeulis. Sentra produksi padi di Kabupaten Subang terdapat di Kecamatan Binong, Pusakanagara, Ciasem, Pamanukan, Patokbeusi dan Blanakan.

Tingkat pendidikan yang sangat rendah menjadi faktor utama didirikannya KIM
Oleh karena itu kedudukan KIM Gotong Royong sangat berperan penting dalam hal pembangunan Desa Padamulya agar potensi dan permaslahan di desa Padamulya bisa tereksplor dan menjadi bahan pertimbangan semua pihak khususnya penentu kebijakan agar bersama-sama dapat mewujudkan pembangunan desa secara berkesinambungan. Karena Desa Maju maka Kabupaten pun akan maju.

Adapun sekretariat KIM Gotong Royong Desa Padamulya adalah sebagai Berikut:
Dsn.Cipacar RT.07/04 Ds. Padamulya Kec. Cipunagara Kab. Subang 41257