Sosok wanita yang mempunyai
sekarung uang ini kini sedang dicari tahu oleh masyarakat petani sawah (padi)
yang ada di Kampung Cipacar Desa Padamulya. Ibu Martin begitulah gosip dan
bahan pembicaraan setiap warga yang ada di kampung yang sekarang sedang
bersitegang antara warga yang tidak ingin sawahnya terkena gusuran lahan pabrik
karena sawah tersebut merupakan lahan teknis dengan Kepala Desa Padamulya yang
cenderung memaksa agar tanah warga dijual kepada sang investor, ada yang
mengaku bahwa yang membeli sawah mereka adalah Ibu Martin. Akan tetapi semua
itu belum jelas dan belum jelas pula untuk bangunan apa lahan pesawahan
tersebut dipergunakan.
Menurut beberapa
pengakuan warga menuturkan bahwa yang memberi DP atau Uang Muka pembayaran
sawah tersebut kepada beberapa orang petani Kampung Cipacar adalah Ibu Martin
dan Kepala Desa Padamulya hanya sebagai pelantara saja. Entah berapa harga yang
sebenarnya, akan tetapi petani hanya menerima uang harga Rp.500.000-Rp.700.000
/ bata (itungan orang kampong Cipacar) atau 14 Meter x 1 Meter (1 Bata). Menurut
beberapa pengakuan warga Desa Padamulya sebenarnya kepala desa yang sekarang
masih duduk sebagai Kepala Desa Padamulya sudah habis masa jabatannya dan sudah
harus dilakukan pemilihan kepala desa yang baru dan ada pula sebagian warga yang
mengatakan bahwa sekarang kepala desa bukan sosok seorang kepala desa yang
melindungi dan melayani masyarakatnya tetapi sudah menjelma sebagai pembisnis.
Ungkapan-ungkapan masyarakat di atas menggambarkan kekecewaan dan pertanda
bahwa sosok kepala desa mereka sudah bukan harapan mereka lagi, seharusnya
seorang kepala desa merasa bahwa apa yang dilakukannya salah dan harus segera
diperbaiki agar segala urusan dan pembangunan desa dan masyarakat lebih terarah
lagi bukan mengurusi hal-hal yang jauh dari tujuan dan harapan masyarakat
banyak.
Kepala desa adalah
pemimpin yang ditunjuk langsung oleh masyarakat dan oleh karena itu harus bisa
menjadi teladan yang baik dan bisa memimpin masyarakatnya menjadi masyarakat
yang cerdas bukan dibodoh-bodohi dengan selembaran uang kertas yang jauh lebih
berharga daripada jengkalan demi jengkalan tanah untuk menghidupi anak cucu
kita di dalam keadaan pemerintah Indonesia yang sedang krisis pangan ini. Dan
untuk investor atau calo atau siapa pun jangan pernah bermain api sebaiknya
evaluasi diri dan jangan pernah menjadi orang yang serakah karena serakah
adalah sumber kehancuran. Camkan itu dalam hati kalian,,!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar