Sabtu, 07 Mei 2011

PERADABAN YUNANI-ROMAWI

PUSAT-PUSAT KEBUDAYAAN DI EROPA

Di Eropa terdapat dua kebudayaan besar yang membawa perubahan besar bagi perkembangan Eropa. Kebudayaan itu berpusat di Yunani dan Romawi yang diperkirakan telah ada sekitar 2000 SM.

A. Yunani
Sekitar tahun 2000 SM, di Pulau Kreta telah berkembang suatu kebudayaan yang tinggi. Pusat kebudayaan itu berada di Kota Knossus, Phaistos, dan Mailin.

Peradaban Pulau Kreta
Pulau Kreta berada di antara Laut Tengah dan Semenanjung Yunani. Berita-berita tentang peradaban pulau ini ditemui dalam syair-syair Homerus yang dimuat dalam bukunya yang bernama Illias. Ia mengatakan bahwa Pulau Kreta didiami oleh beribu-ribu penduduk dan di sana ada 90 kota. Berita yang kedua diperoleh dari Aristoteles yang mengatakan bahwa Raja yang menguasai Pulau Kreta dan seluruh Kepulauan Egia yaitu Minos. Isi yang terdapat dalam kedua sumber itu hanya cerita-cerita tanpa disertai dengan bukti-bukti yang mendukung, sehingga sampai akhir abad ke-19, ahli-ahli sejarah memasukan sejarah Pulau Kreta ke dalam Sejarah Mitologi. Namun pada akhir abad ke-19, dalam sebuah penggalian di Pulau Kreta ditemukan benda-benda purbakala. Kejadian itu telah menarik ahli purbakala Jerman, Heinrich Schlieman yang menjadi sangat yakin bahwa pahlawan-pahlawan Troya dan Mycena yang disebut dalam syair Homerus benar-benar pernah hidup. Jadi itu bukan hanya cerita tapi peristiwa yang benar-benar terjadi di Yunani.
Rupanya di Pulau Kreta terdapat seorang raja yang bernama Minos yang mempunyai kekuasaan besar dan mempunyai armada yang kuat. Pembagian jaman di Pulau Kreta selanjutnya didasarkan atas masa pemerintahan Minos, yaitu masa antara 2700-2000 SM disebut jaman praminois ( Minois tua/ awal ) dan antara 2000-1700 SM disebut masa sesudah minois (minois muda/minois akhir). Raja-raja yang berkuasa di sini kekuasaannya sangat besar. Hal tersebut dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan yang ditemukan.
Tahun 1895 seorang ahli purbakala Inggris, DR. Arthur Evans mengadakan penggalian di Pulau Kreta, di tanah yang dulu akan digali oleh Schlieman. Hasilnya sangat memuaskan. Ia menemukan bekas istana Raja Minos. Selanjutnya Ia mengadakan pembagian jaman atas hasil-hasil penggaliannya, bahwa periode antara 2000-1700 SM disebut masa istana-istana tua dan antara 1700-1200 SM disebut masa istana-istana baru.
Periode 2000-1700 SM, pusat pemerintahan Minos di Crossus. Berdasarkan hasil penggalian yang terdapat gudang besar dan bak-bak yang besar, para ahli menyimpulkan bahwa Raja yang berkuasa pada masa itu telah mengadakan pemungutan pajak dalam bentuk hasil-hasil bumi. Gudang dan bak-bak besar tadi diperkirakan untuk menyimpan gandum, minyak, dan anggur yang disetor oleh rakyat. Istana Minos juga mempunyai ruangan yang menyesatkan, yang disebut labyrinth. Labyrinth itu penuh dengan kamar-kamar, jalan rambat, dan pelataran. Setelah dilakukan penelusuran, Labyrinth itu demikian besar dan indah sehingga seringkali kali disebut cerita naluri.
Pusat peradaban Kreta selanjutnya pindah ke istana Agamemnon, istana raja negeri Mycene, yang letaknya di semenanjung Hellas. Mycene berperang dengan Troya. Diperkirakan perang itu disebabkan oleh orang Troya yang sering merampas dan memungut pajak terlalu banyak dari kapal-kapal Yunani yang mengambil gandum dari pantai-pantai Laut Hitam. Akan tetapi, menurut cerita naluri orang Yunani, perang itu disebabkan oleh karena seorang putera Troya telah melarikan Helena, permaisuri Menelaus raja Sparta (Nasution, : 70-71).
Sistem kepercayaan masyarakat Minos adalah politheisme. Masyarakat percaya, bahwa raja adalah keturunan dewa. Dewa-dewa disembah sebagai sumber kebahagiaan, bukan pencipta malapetaka Masyarakat juga percaya pada tenaga-tenaga gaib, jimat-jimat, dan benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan, disamping percaya pada dewa-dewa. Mereka juga percaya akan kehidupan setelah mati sehingga mayat yang telah dikuburkan dalam peti disertai dengan benda-benda yang disenangi pada waktu hidupnya. Alasan lainnya supaya arwah yang dimakamkan tadi betah dalam kuburnya.
Letak Pulau Kreta ada di persimpangan jalan antara Mesir ( Barat ) dan Phunisia (Timur). Tidak mengherankan jika pulau itu menjadi tempat perdagangan yang strategis dan ramai dikunjungi. Kota-kota di Pulau Kreta banyak berhubungan dagang dengan Mesir. Kota-kota di sini dibangun seperti gedung-gedung yang dibuat dari batu, jalannya lurus dan rata. Toko-toko yang menampung hasil kerajinan tangan ditemukan juga di sini. Namun pada tahun 1700 SM perdagangan di kota ini mengalami kemunduran. Kemunduran itu diperkirakan oleh dua kemungkinan, yaitu revolusi atau pemberontakan dan penyerbuan bangsa asing.
Setelah terjadi pemberontakan dan penyerbuan, istana Crossus mengalami kehancuran. Perkembangan berikutnya, istana-istana tua yang hancur tadi dibangun kembali dan masuklah pada jaman istana baru. Istana Crossus timbul lagi dan mencapai tingkat yang tinggi. Tahun 1580 SM terjadi lagi malapetaka. Diperkirakan hancur oleh kekuatan gempa yang disertai banjir telah menyapu istana-istana baru. Pendapat yang lain mengatakan hal itu mungkin disebabkan oleh serbuan bangsa asing yang datang dari Mycena. Bangsa Mycena inilah yang menghancurkan istana di Pulau Kreta. Sejak itu kedudukan Crossus terus menurun. Diperkirakan sampai 1200 SM Crossus lenyap untuk selama-lamanya.

Yunani Purbakala
Penduduk pertama dari daerah Balkan (Yunani) tidak diketahui dengan pasti. Namun diperkirakan penduduk daerah ini berasal dari Asia kecil. Kemudian datang bangsa-bangsa dari daerah padang rumput Hongaria/Rusia Selatan dan Asia Tengah. Mereka hidup dari peternakan sapi, biri-biri, dan kuda. Dari padang-padang rumput itu banyak bangsa-bangsa yang mengembara seperti bangsa Yunani yang sebenarnya masuk dalam satu kelompok bangsa Indo Jerman.
Sejarah Yunani kuno dibagi dalam empat periode, yaitu:
1. Masa sampai 800 SM disebut jaman pembentukan negara-negara kota. Masa ini merupakan masa konsolidasi
2. 800-600 SM disebut abad kolonisasi yang merupakan masa ekspansi keluar negeri.
3. 600-400 SM merupakan jaman kejayaan atau jaman keemasan
4. Sesudah 400 SM merupakan jaman kemunduran

Pertengahan ke-2 abad ke-4 SM, polis Yunani dibawah Iskandar Zulkarnaen dari Macedonia dua abad kemudian daerah ini jatuh ketangan Romawi, bangsa Yunani atau disebut juga Hellen yang menyerbu ke semenanjung balkan pada garis besarnya datang dalam 3 gelombang. Hellen adalah nama nenek moyang bangsa Yunani yaitu seorang raja yang memerintah didaerah Thesalia, anaknya yang bernama Theolus → Aeolia, Darius →Daria, Acheus → Achea, Yor →Lonea.
Karena itu bangsa Hellen kumpulan suku bangsa Aeolia, Daria, → manghasilkan suku bangsa Achea, Lonea.
 Gelombang I → ± 1500 SM terdiri dari bangsa Lonea, masuk ke sebelah Tenggara di mana terdapat kota Athena.
 Gelombang II → ± 1450 SM terdiri dari bangsa Teolia masuk ke sebelah barat laut.
 Gelombang III → ± 1100 SM terdiri dari bangsa Doria mereka pergi keselatan dimana terdapat kota Sparta dan ke Pulau Kreta.

Balkan terbagi-bagi oleh suku-suku bangsa ini yang gabungannya disebut bangsa Yunani, meskipun mereka seketurunan tetapi mereka hidup bermusuhan sehingga dalam usaha menduduki daerah Yunani dan sekitarnya mereka sering desak mendesak. Bangsa Yunani ini sesudah sampai didaerah Balkan mereka mengubah cara hidupnya. Dahulu mereka waktu masih di padang rumput hidup secara nomadden, sekarang mereka menetap dan mengerjakan pertanian diselang dengan perampokan. Kemudian timbul suatu perkembangan yang khusus yaitu mereka hidup dalam suku-suku dalam perkampungan dari beberapa perkampungan yang besar timbullah kota. Penduduk kota ini kemudian melepaskan diri dari hubungan suku sehingga kota-kota itu bebas berdiri sendiri-sendiri dan menjdai kota negara/Polis/City State. Hasrat untuk berdiri sendiri dalam bentuk Polis disebabkan:
1. Karena bangsa Yunani mencintai kemerdekaan, ingin mengurus pemerintahan sendiri, tidak mau diperintah oleh pemerintah pusat yang jauh, mereka berpendapat kalau luas negara itu terlalu besar, maka urusan akan terbengkalai. Jadi yang sebaik-baiknya bagi mereka negara itu sebesar kota.
2. Faktor geografis semenanjung Balkan terbagi dalam bagian-bagian sebagai akibat dari banyaknya gunung-gunung dan teluk-teluk yang jauh kedalam, sehingga daerah itu terpecah-pecah dan memaksa suku-suku untuk berdiri. Besar kedudukannya menjadi republik, yang memegang kekuasaan golongan aristokrat (golongan bangsawan).

Peradaban suku Doris
Di antara tahun 1200 dan 1000 SM, Hellas dibanjiri oleh bangsa-bangsa baru dari utara. Bangsa Doris menetap di Peloponnesus dan Kreta. Bangsa Ionia menduduki Attica (dengan kota Athena), pulau-pulau di laut Egeia dan pantai-pantai barat Asia kecil. Pada masa itu tidak ada kesatuan negara Hellas,. Kalau kita perhatikan peta Hellas, maka tampaklah dengan nyata, bahwa tanah itu terbagi-bagi oleh barisan-barisan gunung dan banyak teluk. Karena itu tanah Hellas pecah menjadi beberapa daerah kecil-kecil yang terpisah-pisah. Pada tiap-tiap dataran dan lembah yang memberi kesempatan kepada kaum tani untuk menggembalakan ternaknya, pada tiap-tiap teluk tempat kaum pelaut dan nelayan dapat menyelamatkan perahunya, terjadilah kota-kota kecil yang lambat laun menguasai tanah sekelilingnya. Kota-kota itu (polis=kota) akhirnya merupakan kesatuan-kesatuan kenegaraan (misalnya: Athena, sparta, Korinthe dan Thebe). Pada zaman-zaman yang tertua polis itu dikepalai oleh seorang raja yang melakukan pemerintahannya berdasarkan kata mufakat dengan penghulu-penghulu keluarga. Kadang-kadang raja itu disingkirkan; maka penghulu-penghulu itulah yang memegang pemerintahan. Itulah yang dinamai republik aristokrasi (aristoi=orang-orang yang tercakap; re(s)=urusan; publik=umum). Apabila seorang dari pada para penghulu itu dapat merebut kekuasaan untuk dirinya sendiri, maka penghulu yang merebut kedudukannya dengan tipu atau kekerasan itu dinamai tiran. Timbalan aristokrasi (=kekuasaan ada pada orang-orang yang tercakap) ialah demokrasi (kekuasaan ada pada rakyat) dan autokrasi (kekuasaan ada pada satu orang) (Nasution, : 72).

Bentuk pemerintahannya menjadi republik aristokrasi →Berasal dari kata :
 Aristoy →terbaik/tercakap
 Kratein →memerintah.

Aristokrat → pemerintahan yang terbik, yaitu golongan bangsawan.
Hanya Sparta saja yang rajanya ada dua orang, tapi tidak memegang kekuasaan raja hanya sebagai pemimpin perang saja dan kedudukannya tidak tinggi sekali. Sebab raja pada orang Yunani hanya yang pertama diantara yang lain-lainnya ( primus interpares).
Kekuasaan raja dibatasi oleh kekuasaan, jika raja akan mengambil suatu keputusan, Ia harus meminta pendapat dulu dari dewan bangsawan dan jika akan mengambil keputusan yang sangat penting maka Ia harus mengumpulkan dahulu seluruh rakyat untuk diminta pendapatnya.
Pemerintah republik yang dipegang kaum bangsawan lama-lama menekan rakyat, disamping itu tanah yang kurang subur dan tidak dapat memberi makan yang cukup kepada penduduknya menyebabkan penduduk yang pindah ke koloni-koloni. Kadang-kadang terdapat panen yang gagal sehingga petani-petani terpaksa menggadaikan tanahnya kepada golongan yang mampu (bangsawan) dan akhirnya banyak yang jadi budak karena utang-utangnya. Hal ini menimbulkan ketegangan di masyarakat dan timbul pemberontakan dari petani-petani yang dipimpin oleh orang-orang bangsawan yang merasa tidak puas dengan keadaannya karena tidak semua bangsawan yang duduk dipemerintahan dengan bantuan rakyat ini mereka berhasil menumbangkan kekuasaan dan pemimpinnya memegang kekuasaan penuh untuk memimpin rakyat dan bangsawan. Pemimpin ini disebut Tyran dan pemerintahannya disebut Tyrani. Tindakan pertama dari Tyran yaitu merampas tanah-tanah milik bangsawan dan dibagi-bagikan kepada rakyat sehingga Ia mendapat dukungan dari rakyat. Ternyata kemudian pemerintahan Tyran ini tidak dapat dipertahankan terus karena banyak Tyran yang tidak bijaksana sehingga timbul pemberontakan lagi di masyarakat yang menyebabkan jatuhnya pemerintahan itu dan pemerintahan itu dipegang oleh rakyat, timbullah pemerintahan oleh rakyat yaitu demokrasi → Demos : Rakyat → Kratos : Pemerintahan → pemerintah di tangan Rakyat.

Sparta.
Sebuah Polis Lakonia penduduknya keturunan bangsa Doria, mereka berusaha untuk memperluas daerahnya dengan menguasai bangsa-bangsa yang ada sekitarnya. Sparta berusaha menundukan bangsa Messenia dan akhirnya bangsa ini dapat ditundukan dan dijadikan budak yang bernama golongan Helot. Tugas golongan Helot ialah menjamin bangsa Sparta, mereka harus mengerjakan tanah dan hasilnya untuk bangsa Sparta. Pada waktu itu jumlah golongan Helot ±250 ribu orang sedangkan bangsa Sparta ± 12-15 ribu orang sehingga dapat dikatakan golongan minoritas. Menjajah golongan minoritas hal ini dapat dilakukan dengan cara yang luar biasa yaitu seluruh bangsa Sparta dijadikan militer, bangsa Sparta mempunyai satu jabatan yaitu military. Sedangkan keperluan hidupnya telah dihasilkan oleh golongan Helot.Untuk mencapai keadaan ini bangsa Sparta menjalankan sistem palisi rahasia dan sebagia akibat yang terus-menerus tegang dan waspada maka dijalankan militerisasi secara keseluruhan. Setiap warga negara sejak umur 7 tahun, wajib mengikuti pendidikan militer mereka ditempatkan diasrama sampai berumur 30 tahun. Sesudah berumur 20 tahun mereka boleh menikah, tapi masih harus tinggal di asrama dan dilatih sebagai tentara biasa, baru pada umur 30 tahun meraka jadi warga negara penuh dan tinggal dirumah tetapi makan/minum diadakan di bawah kepala pasukannya. Peraturan yang keras ini, dikeluarkan oleh pemimpin Sparta yang bernama Lycurgus ± 610 SM. Dalam suasana yang tegang kebudayaan tidak dapat berkembang karena itu pula di Sparta tidak ada demokrasi segala sesuatu harus berdasarkan peraturan dan yang ada peraturan kemiliteran.
Toynbee mengambil Sparta sebagai contoh dari kebudayaan yang tertahan Pada pucuk pimpinan ada dua orang raja yang mempunyai kekuasaan mutlak bila timbul peperangan negara dalam keadaan perang mereka menjadi kepala pemerintahan, kepala angkatan perang dan pendeta tertinggi dilapangan agama disamping mereka dibentuk sebuah dewan yang disebut Gerusia yang terdiri dari 28 orang bangsawan sebagai penasehat raja, ternyata dalam praktek pemerintahan jumlah 28 ini melambangkan jalannya pemerintahan, maka dibentuklah dewan kecil yang disebut Ephor jumlahnya 5 orang anggota. Dilapangan pengadilan ephor ini mempunyai hak yang besar dan dapat raja dimuka pengadilan dalam keadaan perang, dua diantara mereka turun ke medan perang sebagai pengawas. Faktor inilah dalam prakteknya yang memegang kekuasaan raja dan ephor harus bersumpah waktu menerima jabatannya.
Negara Sparta di tanah Laconia yang diperintah oleh bangsa Doris ialah negara aristokratis. Pemerintahan dipimpin oleh dua orang raja bersama-sama. Sesungguhnya raja itu tak lain daripada panglima belaka. Penduduk Sparta bangsa Doris itupun sesungguhnya kaum militer. Penduduk asli tanah laconia disuruhnya bekerja untuk mereka. Penduduk asli itu tidak mempunyai hak sama sekali. Mereka itu sedikitpun tak lebih dari pada budak; mereka itu disebut helut. Anak-anak orang militer Sparta itu sejak berumur tujuh tahun diberi didikan militer. Mereka dicabut dari keluarganya, diasuh di dalam tangsi, dibiasakan kepada disiplin yang keras, kedinginan dan keletihan. Makanannya sangat sederhana: daging babi direbus dalam darah, dimasak dengan cuka dan garam. Jika ditanyai harus menjawab dengan singkat dan tegas (jawab lakonik).
Dengan cara demikian orang Sparta dididik menjadi serdadu, bukan menjadi sarjana atau seniman. Karena itu Sparta tidak mewariskan pengetahuan atau kesenian kepada dunia. Cita-cita orang Sparta ialah perang. Orang Sparta dilarang mengerjakan perusahaan tangan atau berdagang. Uang besi mereka yang tidak disukai oleh negeri-negeri tetangganya, tidak memberi mereka kemungkinan melakukan perdagangan dengan negeri lain. Karena kekuatan militernya itu maka lama benar Sparta memegang hegemoni (pimpinan) di Hellas, lebih-lebih karena mereka memaksa negeri-negeri lain menjadi anggota persekutuan negara yang dipimpin oleh Sparta (Nasution, : 72-73).


Athena.
Kota Athena, yang menguasai semenanjung-tandus Attica, pada zaman-zaman yang tertua diperintah oleh seorang raja. Cerita naluri memberitakan, bahwa raja Aegeus (asal nama Laut Aegeia) dalam putus asanya menyeburkan diri ke laut, karena ia mengira bahwa anaknya, Theseud, tewas dalam perkelahiannya melawan Minotaurus di Kreta.
Dalam abad ke-8 SM pemerintahan oleh raja itu dilenyapkan oleh aristokrasi. Lambat laun Athena menjadi kota perdagangan. Kaum pedagang Athena mendatangkan gandum yang murah dari Mesir dan Rusia Selatan. Akibatnya: pendapatan kaum tani di Attica mundur sekali. Karena itu mereka tiada senang hatinya.
Kira-kira tahun 600 SM Solon membuat peraturan pemerintahan baru yang memberi hak kepada orang kecil menghadiri rapat rakyat yang menetapkan undang-undang. Sungguhpun begitu belum tercapai ketentraman politik. Beberapa puluh tahun lamanya Athena berganti-ganti diperintahi oleh seorang tiran, yang masing-masing merebut kekuasaan pemerintahan untuk dirinya sendiri. Akhirnya pada tahun 500 SM Athena menjadi republik demokratis.
Sumber untuk segala hak politik ialah rapat rakyat. Sudah sejak zaman pemerintahan raja telah ada dewan kaum bangsawan, Areopaag nama dewan itu. Areopaag itu bersidang di atas bukit Acropolis yang didatarkan puncaknya, sebuah bukit di tengah kota Athena. Rapat itu merupakan pengadilan yang tertinggi. Di samping dan di bawah pengawasan Areopaag itu ada dewan sembilan orang archonta yang tugasnya menjalankan pemerintahan (arche-pemerintah). Mula-mula yang diangkat menjadi Areoopag dan archonta itu hanyalah Solon membagi penduduk Athena dalam empat golongan, masing-masing menurut pajaknya. Archonta dipilih dari golongan pajak yang tertinggi.
Pada waktu itu didirikan juga dewan baru, yakni dewan empatratus (orang), kemudian menjadi dewan limaratus. Dewan baru itulah yang membuatkan rencana undang-undang untuk rapat rakyat. Kecuali golongan pajak yang terendah, segala golongan boleh dipilih untuk dewan empatratus itu. Untuk rapat rakyat tak ada golongan yang dikecualikan, asal calon anggota itu murnya sudah lebih dari 20 tahun. Rapat rakyat (=ekklesia) mengambil keputusan tentang segala usul dewan. Pemungutan suara dilakuakn dengan mengangkat tanagn.
Dalam abad ke-6 dan ke-5 SM, pemerintahan menjadi demokratis sama sekali. Segala perbedaan golongan dihapuskan. Areopaag makin surut kekuasaannya. Rapat rakyat memutuskan segala urusan. Setiap pegawai mesti dipilih. Pangkat-pangkat rendah diundi antara mereka yang melamar. Tak mengherankanlah, bahwa dalam keadaan yang serupa itu pemimpin-pemimpin rakyat yang fasih berbicara (=demamgoog) memperoleh pengaruh besar dalam pemerintahan. Agar jangan ada yang mendapat kesempatan untuk menjadi tiran, maka dalam taat negara Athena ada termuat
Peraturan ostracisme. Apabila pada rapat-rakyat ada 6000 orang yang menghendakinya, maka seseorang yang dipandang berbahaya bagi masyarakat harus dibuang. Pemungutan suara mengenai usul itu dilakukan dengan rahasia. Nama orang yang akan dibuang itu dituliskan dengan rahasia. Nama orang yang akan dibuang itu dituliskan pada pecahan tembikar, kartu-kartu pemungutan suara seperti itu dinamakan ostrakon. Itulah asal kata ostracisme. Dasar demokrasiyg kita gambarkan itu jauh sekali bedanya dari pada demokrasi modern. Dewan perwakilan rakyat belum ada pada masa itu. Rakyat—artinya penduduk yang merdeka, bukan kaum budak yang banyak sekali jumlahnya---mengambil keputusan dengan langsung (demokrasi langsung). Dalam negara modern yang berjuta-juta jumlah penduduknya, demokrasi langsung (dengan perantaraan wakil). Yang dipilih menjadi wakil itu ialah orang yang tercakap. Jadi demokrasi modern sebenarnya…aristokrasi, akan tetapi aristokrasi itu tidak turun-temurun, jadi hanya untuk sementara saja. Demokrasi modern sekarang ini pada hakekatnya ialah: memberi hak-hak yang sama dan kemungkinan-kemungkinan yang sama bagi setiap warganegara (Nasution, :73-75)
Antara Sparta dan Athena terdapat perbedaan besar, Athena mendiami bagian Timur dari Yunani Tengah Mereka keturunan bangsa Ionea rakyat yang ditaklukannya dijajah tapi diberi kewarganegaraan Athena dan diajak kerjasama dalam urusan pemerintahan. Dengan demikian terdapat suasana bebas dan tidak ada ketegangan , dalam suasana yang bebas timbul kebudayaan yang tinggi dan dipakai oleh Toynbee sebagai contoh dari kebudayaan yang tidak tertahan dan memberi kemungkinan berkembang.
Penduduk disini terdiri dari golongan bangsawan petani, pekerja / tukang-tukang. Pemerintahan disini mula-mula monarki kemudian ditumbangkan. Jadi republik aristokrasi pemerintahan dipegang oleh suatu badan yang disebut Aeropagus yang anggotanya terdiri dari golongan bangsawan dan kekuasaan yang tertinggi dipegang oleh bangsawan yang disebut arcon dalam republik aristokrasi ini kemudian timbul kekacauan dan akhirnya kekuasaan dipegang oleh seorang Tyran tahun 594 SM. Kekuasaan dipegang oleh solon, Ia tidak mau memegang kekuasaan mutlak, Ia ingin demokrasi dan kekuasaan dipegang oleh hukum. Solon menyusun UU yang dipahatkan pada batu dan pada papan yang telah dilabur putih.
Dengan demikian Ia mendirikan negara demokratis di Athena. Setelah konstitusi ini diumumkan diumumkan, Ia pergi merantau. Konstitusi ini merupakan peraturan baru dilapangan perdata dan pidana . Solon mengetahui kekacauan di masyarakat itu disebabkan karena rasa tidak puas karena banyak yang jadi budak akibat tidak dapat membayar utang-utangnya semua tanah yang digadaikan oleh solon dihapuskan dan gudang-gudang dibebaskan. Tindakan-tindakan lain yaitu pemberitaan amnesti kepada tahanan politik yang tidak bermakna melakukan kudeta Coup d’etat dan semua warga negara sama kedudukannya dilapangan hukum.
Masyarakat Attica (penduduk athena) dibaginya dalam 4 kelas menurut kekayaannya. Hak-hak dan kewajibannya ditentukan menurut kelas masing-masing, misal kelas ke 4 (yang paling rendah) bebas dari pajak tetapi hanya boleh menjadi prajurit biasa, sedangkan kelas pertama boleh menjadi archon (penguasa) dan boleh memegang jabatan tinggi dalam ketentaraan. Kelas dua boleh memegang jabatan pada tentara berkuda / kavaleri dan kelas tiga pada infantri.
Dibidang pemerintahan dibentuk sebuah badan yang disebut,:
 Aeropagus, anggotanya terdiri dari para Archon yang telah habis masa jabatannya, tugasnya mengamati rakyat dan pegawai, menghadiri hal-hal yang dianggap sebagai penghianatan terhadap negara dan yang menyangkut jiwa raga.
 Buole, anggotanya diambil dari tiap kelas sebanyak 100 orang tugasnya menetapkan Archon dengan jalan pemilihan dan meminta partanggungjawabkan dari padanya juga berhak menghukum archon-archon bila melakukan kesalahan.
 Heliaca, suatu badan yang beranggotakan 6000 orang terdiri dari warga negara 4 kelas, pemilihannya dengan jalan undian. Tugasnya, mengadili suatu perkara ( perdata dan pidana) kecuali yang masuk tugas aeropagus.

Sesudah Solon meninggal kekuasaan dipegang oleh Tyran yang lama yaitu, Peisentratus ± 560 Sm. Ia memajukan perdagangan dan pelayaran. Keuntungan dari usaha-usaha ini telah menimbulkan harga diri para bangsa Athena dan dipergunakan untuk memperindah kota Athena. Gedung-gedung besar mulai didirikan dan diadakan pesta untuk menghormati dewa anggur “oynisos”, pada perayaan ini diadakan juga sandiwara terbuka yang merupkan permulaan dari seni drama dan sastra Yunani. Pemerintahan Tyran cuma berlangsung 508 SM Akhirnya cita-cita demokrasi menang kembali sejak itu aturan-aturan solon dijadikan pegangan oleh negara luar-luar Athena. Meskipun ada perubahan-perubahan tetapi pokok dasar pikiran yang terdapat di dalamnya tetap berlaku.

Gambar Socrates
(Ancient History, Adams&Co: 1959)

Kepercayaan bangsa Yunani melahirkan banyak bangunan untuk memuja para dewa. Bangunan pemujaan itu didirikan di daerah koloni, seperti di Italia Selatan (Kurl, Harakles dan Zeus) dan di Milete (kuil Apollo). Di Yunani sendiri bangunan-bangunan itu ditemukan di daerah Korinthe, Delfi, dan Aigina. Bangunan lain yang terkenal adalah Akropolis di kota Athena. Sebagian dari bangunan itu sampai sekarang masih berdiri. Bangsa Yunani baru terbentuk sekitar tahun 1000 SM. Pada suatu saat antara Sparta dan Athena akan timbul perebutan kekuasaan tertinggi di Yunani tetapi untuk sementara tertunda karena ada musuh dari luar yaitu Persia. Pada tahun 500 SM, bangsa Yunani terlibat dalam perang melawan Persia. Saat itu yang berkuasa di Persia adalah Darius Agung. Perang Persia terjadi karena Yunani membantu orang-orang di daerah Asia Kecil yang sedang melawan Raja Darius. Perang itu dikenal dengan sebutan Perang Yunani-Persia.

B. Romawi
Romawi Purbakala
Terletak di semenanjung Apenina yang membujur dari Utara ke Selatan pegunungan-pegunungan Italia bersifat tidak memisahkan suku-suku karena itu di Romawai kesatuan lebih mudah tercapai. Semenanjung ini berarah ke Barat. Hal ini mengakibatkan Romawi tidak cepat terpengaruh oleh kebudayaan Timur maka pencaharian sebagian besar terdiri dari pertanian karena daerah ini lebih subur dari Yunani. Penduduk-penduduk tertua sisa-sisanya terdapat dalam gua-gua, kemudian ± 2000 SM terjadi perpindahan bangsa-bangsa yang waktunya hampir bersamaan dengan di Yunani. Jadi bangsa-bangsa yang masuk ke Yunani dan ada yang masuk kedaerah Itali mungkin mereka berasal dari pegunungan di daerah Swiss atau mungkin dari padang rumput Hongaria. Suku-suku yang mendiami daerah itu disebut Indo Jerman diantaranya suku latin yang mendiami daerah disekitar muara sungai Tibet tempat kota Roma sekarang, ± 800 SM datang gelombang baru dari Asia kecil yaitu bangsa Etruska. ± 650 SM datang kedaerah ini bangsa Yunani , koloni-koloni Yunani terdapat di Italia Selatan dan Pulau Sicilia. Kedatangan bangsa Yunani ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap Romawi. Ternyata suku-suku yanghidup di semenanjung ini masing-masing menjalankan ekspansi, suku yang terkuat yang paling berpengaruh dan berkuasa adalah suku Etruska. Suku ini mulai menguasai daerah latin yang disebut Latium dan dapat menduduki kota Roma kemudian suku-suku yang lainnya bersatu untuk menghadapi bangsa Etruska ± 500 SM kota Roma bebas dari penjajahan bangsa Etruska. Begitu pulau ekspansi bangsa Yunani dapat ditahan pada waktu itu bagian tentara diduduki oleh suku Galia yang mendiami lembah sungai Po. Sejarah Romawi seterusnya dapat dikatakan sejarah kota Roma karena Roma yang jadi pusat.

Timbulnya Kekuasaan Roma.
Menurut cerita kota Roma didirikan tahun ± 753 SM, keterangan ini kita peroleh dari Vergillius. Katanya seyelah Troya menderita kekalahan, maka ada seorang pahlawan yang bernama Aenaes keturunan dewi Aphrodite (dewi kecantikan). Telah datang kedaerah sebelah Selatan muara sungai Tibet Aenaeous mendirikan sebuah kota didaerah ini bernama Alba Longa, cerita ini dibukukan dalam buku yang bernama Aenaeide kemudian di kota Alba Longa ini ada seorang putri raja yang merupakan keturunan dari Aenaeas yang bernama Rhea Silvia yang menikah dengan Dewa Mars (dewa perang). Dari pernikahan ini lahirlah dua orang anak kembar yaitu Romulus dan Remus, dua orang anak ini ditinggalkan oleh ibunya dan diasuh oleh srigala raksasa. Dua orang anak inilah yang mendirikan kota Roma dan menjadi raja-raja yang pertama.

Susunan Pemerintahan Monarkhi.
1. Terdapat seorang raja yang menjadi kepala negara dan panglima tertinggi dalam perang dan dalam kota sebagai hakim dan imam tertinggi.
2. Kekuasaan legislatif dipegang oleh senat yang beranggota 300 orang terdiri dari kepala-kepala keluarga dari golongan terkemuka atau golongan patricia sebagi penasihat raja.
3. Dewan rakyat yang terdiri dari kepala-kepala suku tetapi tidak mempunyai kekuasaan banyak.

Tahun 510 SM bangsawan berhasil mendesak raja-raja dan timbullah republik Roma jadi republik aristokratis.

Pemerintahan Aristokrat.
1. Kekuasaan eksekutif dipegang oleh dua orang konsul dengan masa kerja 1 tahun tetapi dalam keadaan bahaya dapat ditunjuk seorang diktator yang mempunyai kekuasan penuh untuk 6 bulan.
2. Senat, tugasnya mendampingi konsul dalam jabatannya dan berhak menasehatinya mereka terdiri dari golongan Patrisia, juga berhak memegang jabatan baik dalam kenegaraan maupun keagamaan (golongan yang berkuasa di Roma).
3. Dewan Rakyat, tugasnya meratifikasi UU bila diminta dan berhak meninjau kembali keputusan hukuman mati terhadap warga negara.

Kemudian timbul perjuangan antara golongan yang terdiri dari keluarga-keluarga yang terkemuka dengan golongan rakyat jelata (plebeya) . ± tahun 500-300 SM yang dipertaruhkan dalam perebutan kekuasaan ini adalah supaya golongan rakyat diperkenankan memegang berbagai jabatan akhirnya golongan rakyat dapat mengangkat dua orang wakilnya dalam pemerintahan yang disebut tribune menjadi pembela rakyat dan mempunyai hak Veto artinya dapat melarang keputusan-keputusan yang diambil oleh golongan patricia.

Golongan Patricia.
Menurut suatu pendapat golongan ini adalah penduduk kota Roma yang pertama dan golongan plebeya adalah yang datang kemudian pendapat yang lain golongan patrisia adalah golongan yang paling kaya.
Dalam perjuangan ini golongan plebeya berhasil merebut kemenangan-kemenangan, misalnya :
1. Tahun 450 SM, mereka menuntut supaya hukum-hukum negara digoreskan pada 12 buah papan kayu supaya dapat jadi pegangan bagi mereka.
2. ± tahun 400 SM golongan plebeya diperkenankan menjadi pemimpin-pemimpin negara.
3. Tahun 367 SM dijalankan yang disebut Lex Lycinia artinya satu diantara 2 orang konsul dari golongan plebeya.
4. Tahun 300 SM dijalankan yang disebut Lex Ogulnia artinya jabatan imam tertinggi juga terbuka bagi golongan plebeya.

Dengan demikian setelah berjuang ± 2 abad maka tercapailah persamaan hak diantara kedua golongan tadi. Sesudah terdapat persamaan ± 300 SM maka dengan mudah tenaga rakyat Roma disatukan untuk menghadapi dunia luar dan tibalah saatnya Roma menjalankan ekspansi.
1. Suku-suku yang tinggal berdekatan dikuasai oleh Roma.
2. Peperangan melawan koloni-koloni Yunani diantaranya Tarente yang mendapat bantuan dari raja Pyrrhus dari epirus di daerah Macedonia. Pyrrhus seorang yang pandai berperang dan telah merebut kemenangan-kemenangan di Heraclea dan Ausculum dalam pertempuran di Ausculum ini Ia menang tetapi kerugiannya sangat besar karena itu kemudian terdapat istilah kemenangan pyrrus bagi kemenangan yang memakan korban sangat besar. Akhirnya ia kalah di Benephentum, karena datang dari jauh.
3. Perang melawan Karthago yang dijalankan dalam 3 bagian 264-146 SM, sebab-sebabnya perebutan hegemoni di laut selatan. Karthago adalah koloni bangsa Phunisia yang berdiri sendiri.

Golongan Proletar
Kata proletar sudah ada sejak jaman Romawi artinya yang tidak punya apa-apa kecuali anak. Golongan ini berasal dari sebagian besar petani-petani kecil, petani-petani ini kehidupannya dirusak oleh peperangan yang terus-menerus pada waktu itu , sebagia pemilik tanah mereka harus mempertahankan tanah airnya (menjadi tentara). Akibatnya tanah mereka tidak dikerjakan sedangkan tuan-tuan tanah bekerja dengan tenaga-tenaga budak yang tidak dibayar, mereka ini tidak mungkin bersaing dengan golongan tuan tanah dalam keadaan seperti ini modal besar secara sistematis mulai membeli tanah-tanah petani ini sehingga mereka akhirnya kehilangan tanahnya. Seluruh tanah dikuasai oleh tuan-tuan tanah, petani-petani meninggalkan kampung halamannya menuju kota Roma dengan membawa uang hasil penjualan tanahnya itu dalam waktu yang singkat uang itu habis timbullah golongan yang tidak punya apa-apa yang disebut golongan proletar (popularis).
Mereka hidup dengan jalan yang tidak baik dan membuat kota Roma jadi tidak aman karena perampokan-perampokan. Mereka ditenangkan oleh pemerintah dengan roti dan permainan kadang-kadang diadakan permainan gladiator (gladios: perang) sambil menonton mereka mendapat roti. Cara lain ialah dengan menjual suaranya kepada pemimpin-pemimpin partai politik dengan harga yang termahal dengan tidak memperdulikan siapa yang baik atau buruk. Keadaan semacam ini dirasakan oleh ahli-ahli negara yang sungguh-sungguh sebagai sesuatu yang tidak dapat dibiarkan. Golongan proletar harus ditolong, diantara ahli-ahli politik itu terdapat 2 orang bersaudara yaitu Tiberius Gracchus dan Grairus Gracchus.
Mula-mula Tiberius bertindak tahun 133 SM Ia berhasil dipilih menjadi seorang tribune yang dapat merebut kekuasaan. Ia berusaha memperbaiki keadaan masyarakat dengan jalan pemilikan tanah yang makin meluas sebab hal ini merugikan bagi petani kecil. Tiberius mengeluarkan UU Agraria yang berisi :
1. Pembatasan luas daerah pertanian yang dimiliki seseorang .
2. Tanah yang kelebihan diambil oleh pemerintah dan dibagi-bagikan kepada golongan proletar supaya mereka dapat kembali lagi kedaerahnya.

Tetapi golongan optimat tidak tinggal diam mereka bersatu untuk menjatuhkan Tiberius dan menunggu sampai masa jabatannya habis dalam pemilihan berikutnya, Ia kalah dan dalam keributan Ia mati terbunuh. Golongan optimat berkuasa lagi, UU agraria dihapuskan 10 tahun kemudian ± 123 SM status gracchus terpilih menjadi seorang tribune Ia mempunyai cita-cita sama dengan kakaknya UU agraria dijalankan lagi. Sedangkan kaum proletar sudah senang bermalas-malas sehingga tidak mau untuk pulang lagi dan menggarap tanah.


















Rangkuman

Kalau keadaban Eropa itu boleh kita umpamakan sungai besar, maka sumber-sumber dan batang-batang airnya yang terpenting, yang memberi sungai itu air, letaknya di Hellas. Sumber-sumber itu mengandung dasar-dasar ilmu pengetahuan Eropa, kesenian, ajaran-ajaran politik, dasar-dasar hukum dan kebebasan-kebebasan dalam lapangan politik. Sebaliknya, keadaban Yunani itu mengandung anasir-anasir keadaban Mesir (melalui Kreta) dan keadaban Asia. Sepanjang sejarah, tanah Hellas itu mendapat berbagai-bagai nama. Penduduknya sendiri pada waktu itu menyebut negerinya: Hellas; orang Rum menyebutnya tanah Griek; oleh orang Indonesia negeri itu lazim disebut Yunani (asalnya dari Ionia, yakni nama suku bangsa di negara Yunani).
Bangasa Yunani yang pertama berasal dari ras Indo-Jerman. Mereka datang dari daerah sebelah utara. Percampuran bangsa itu dengan penduduk asli menghasilkan sebuah kebudayaan baru yang dikenal sebagai kebudayaan Mycenae. Setelah itu, datang bangsa Ionia (asal kata Yunani), Aedia, dan Doria. Sebelum bersatu menjadi bangsa Yunani, mereka masing-masing mendirikan suatu pemerintahan kota (polis). Kota itu dikelilingi tembok pertahanan. Dalam melaksanakan pemerintahan polis iu lahir istilah “politik”. Dua polis yang utama adalah Sparta dan Athena. Tata pemerintahan Sparta dipelopori oleh Lykurgus (900 SM). Pemerintahan dipegang oleh kaum bangsawan militer. Pemerintahan Athena digariskan oleh Solon (600 SM). Dalam pemerintahan Athena, kekuasaan berada di tangan rakyat. Rakyat memilih wakil-wakilnya untuk melaksanakan pemerintahan. Bentuk pemerintahan seperti itu disebut demokrasi.
Bangsa Yunani memiliki peradaban yang tinggi. Peradaban itu diwarisi dan dikembangkan oleh bangsa barat. Peradaban Yunani sangat luas karena mencakup banyak bidang. Di bidang kepercayaan, orang Yunani menyembah dewa-dewa. Dewa-dewa itu digambarkan sebagai manusia biasa tetapi lebih sempurna, misalnya dewa Zeus dan dewa Apollo. Selain itu, bangsa Yunani juga terkenal ahli di bidang sastra. Buku-buku yang terkenal dari zaman itu, antara lain adalah cerita kepahlawanan Illiad dan Odysseus, karya Homerus. Tokoh filsafatnya antara lain adalah Socrates, Plato, dan Aristoteles. Ahli sejarah bangsa Yunani antara lain adalah Herodotus dan Thucydides. Dalam bidang ilmu pasti, tokoh yang terkenal adalah Pythagoras dan Archimedes. Pendapat para pemikir bangsa Yunani itu sampai sekarang masih dipakai.
Kekaisaran Romawi barangkali adalah entitas politik paling signifikan dalam sejarah dunia Barat sebelum abad ke-19, bahkan mungkin selamanya. Ini mencakup seluruh Eropa Barat, dari skotlandia hingga Gibraltar saat ini dan dari Rhineland ke laut Hitam, Turki serta Afrika Utara, dari Laut Mediterania sampai ke gurun Sahara. Pendeknya, setiap pantai di mana terdapat perairan Medirenia, disitulah wilayah kekuasaan Romawi
Organisasi politik Romawi, kesusasteraan Romawi, bahkan alfabet Romawi, sangat mempengaruhi kebudayaan-kebudayaan yang datang kemudian di Eropa dan Amerika, dan pengaruh tersebut masih dapat disaksikan saat ini. Namun, sebelum adanya kekaisaran Romawi, sudah terdapat Roma, sebuah kotadi sisi barat semenanjung Italia. Legenda mengatakan bahwa kota Roma didirikan pada 753 SM, sebuah fakta yang dikonfirmasikan oleh bukti arkeologis.
Menurut legenda, ada dua orang laki-laki bersaudara, Amulius, dan saudaranya yang bernama Askanius, raja lavinicum. Amulius membunuh Askanius dan putranya, lalu merebut takhta kerajaan. Rencana ini berhasil sampai putri Askanius, Rhea Silvia, melahirkan dua putra kembar. Amulius memerintahkan agar Silvia dipenjarakan dan kedua putra kembar itu dibuang ke sungai Tiber. Namun, mereka selamat dan kemudian dirawat oleh seekor serigala betina. Seorang penggembala menemukan kedua anak itu dan menyelamatkannya dari si serigala. Ia dan istrinya menamai mereka Romulus dan Remus, lalu merawat mereka hingga dewasa. Pada atau sekitar 753 SM, kedua bersaudara ini mendirikan sebuah kota baru di bukit palatine yang berlokasi di kota Roma saat ini. Tetapi, mereka terus menerus bertengkar, dan akhirnya Romulus membunuh saudaranya sendiri.
Kota itu kemudian dinamai, yang diambil dari nama Romulus dan bertumbuh menjadi kota penting. Romulus melaksanakan politik perluasan kekuasaan yang mencakup penaklukkan atas wilayah-wilayah berdekatan dengan cara kekerasan. Inilah awal dari sebuah kekaisaran yang akan berlangsung seribu tahun.


Corak peradaban Yunani: kekotaan, borjuis, dan duniawi. Kekotaan artinya polis Yunani itu merupakan sebuah negraa kecil yang merdeka, tidak merupakan sebagian sebagian dari sebiah kerajaan besar. Borjuis dan duniawi maksudnya yang menjadi pendukung kebudayaan bukan suatu golongan yang dilindungi oleh raja melainkan penduduk kota itu sendiri

Tidak ada komentar: