Sabtu, 07 Mei 2011

PERADABAN MESOPOTAMIA

MESOPOTAMIA

Setelah mengenal dan mempelajari pusat kebudayaan tertua di Asia, kini kalian akan mempelajari pusat kebudayaan di Mesopotamia. Bab ini akan membawa kalian pada masyarakat di wilayah lembah Sungai Efrat dan dan Tigris
Kota-kota pertama yang muncul di wilayah Bulan Sabit yang subur di lembah Mesopotamia adalah negara-negara kota. Kota-kota ini bersifat swasembada dan swapraja di bagian dalam tembok masing-masing, dan pengaruhnya hanya mencakup sekitar tanah pertanian yang dimiliki dan atau diusahakan oleh orang-orang di negara kota itu sendiri, ditambah dengan desa-desa berdekatan sekecil ataupun yang hidupnya tergantung pada kota tersebut. Seorang raja biasanya hanya memerintah dengan radius sejauh ia dapat memandang dari atas sebuah bukit.
Barulah di Timur Tengah sekitar 8000 SM, orang pertama kali menemukan bahwa mereka dapat mengendalikan atau mengatur tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan yang menjadi sumber makanan mereka. Mereka belajar membuat sawah dan kebun-kebun. Mereka belajar mengumpulkan hewan ternak seperti biri-biri dan sapi. Segera, daerah sekitar sungai Tigris dan Eufrat di lokasi yang kini bernama Suriah dan Irak menjadi apa yang dikenal sekarang sebagai “Bulan sabit yang subur”.
Di tempat inilah, di Mesopotamia (dari kata latin yang berarti: tanah antara sungai-sungai) kuno, sejumlah besar orang tidak lagi menjadi nomadik dan mulai membangun pusat-pusat pemukiman permanen. Inilah yang merupakan kota-kota pertama di dunia. Pada 6000 SM, Bulan sabit yang subur juga menjadi :”Buaian Peradaban”. Di kota-kotanya orang membentuk sistem pemerintahan dan memerintah diri mereka sendiri serta masyarakat yang telah berkembang sebagai hasil dari hidup bersama yang bersifat permanen.
Kata “Mesopotamia” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “antara dua sungai”, yang mana antara sungai eufrat dan Tigris,. Daerah ini meliputi; membentang dari pantai teluk Persia membentang ke arah barat laut, membentang sepanjang sungai Eufrat dan Tigris (perbandingan: meliputi Irak, sebagian kecil dari Iran, Suriah dan Lebanon). Mesopotamia merupakan daerah yang bermedan keras: Mesopotamia kuno seringkali mengalami banjir namun juga kekeringan. Tanahnya juga mudah berubah dari tanah padang gurun ke tanah berlumpur. Meskipun demikian Mesopotamia menjanjikan kepada penduduk yang menempatinya untuk hidup dengan baik, terutama di Mesopotamia selatan, di mana air sungai Eufrat disalurkan ke kanal-kanal, dan dari situlah tercipta daerah pertanian yang sangat subur, dan dari daerah pertanian ini tumbuh daerah-daearah perdagangan yang sangat penting. Para ahli arkeologi berpendapat, bahwa pada zaman Neolithikum (sekitar 7000 SM) telah ada usaha pertanian dan peternakan di daerah sebelah utara Tigris. Pada sekitar 3100 SM bangsa Sumeria menciptakan tulisan untuk pertama kali, yaitu huruf atau tulisan paku. Penduduk yang bermukim di daerah ini juga berubah-ubah dan banyak terjadi pergantian kekuasaan. Semula bermukim di daerah ini bangsa Sumeria di Mesopotamia selatan. Kemudian sekitar 3300 SM datang bangsa Akkadia ke daerah ini dan bermukim bersama-sama dengan bangsa Sumer di Mesopotamia selatan. Lalu sekitar 2000 SM datang bangsa Amori ke daerah ini. Mereka membentuk daerah-daerah kekuasaan baru, yaitu di daerah selatan mereka membangun babilon (Babel) yang terletak di sungai Eufrat, dan di daerah utara mereka membangun Asyur dan Niniwe yang terletak di sungai Tigris, bangsa Babilonia dan bangsa Asyur merupakan bangsa-bangsa yang terkuat di Mesopotamia.
Mesopotamia berkembang pada awal zaman Neolitik anatara tahun 7000-5000 SM. Pada sekitar tahun 3500 SM, wilayah ini telah berkembang menjadi pusat daerah awal. Kedudukannya yang strategis menggalakkan pembentukan banyak kerajaan. Kerajaan terawal ialah kerajaan Sumeria yang bermula pada tahun 3500 SM yang menjadikan orang-orang Sumeria adalah pengasas bagi daerah ini. Orang-orang Sumeria mendiami bagian selatan Lembah sungai Eufrat-Tigris dari Nippur hingga ke Teluk Parsi. Kerajaan ini berakhir dengan Chaldea yang jatuh pada 539 SM. Selepas kejatuhan kerajan Chaldea, Parsi menguasai wilayah Mesopotamia dan membawanya kepada keruntuhan kerajaan Mesopotamia. Daerah Mesopotamia dapat dibagi kepada 7 zaman pemerintahan yang penting yaitu:
• Sumeria : 3500-2340 SM
• Akkadia : 2371-2006 SM
• Ur ke-3 : 2113-2006 SM
• Isin dan Larsa : 2017-1763 SM
• Babylon : 1894-1530 SM
• Kassites : 1530-1100 SM
• Assyria : 1100-626 SM
• Chaldea : 626-539 SM

Organisasi Sosial Mesopotamia
Masyarakat Mesopotamia terbagi kepada 3 kelas. Kelas yang tertinggi dikenali sebagai amelu atau kanun bangsawan. Kelas kedua ialah mushkinu (kelas pertengahan) dan yang di bawah sekali ialah hamba abdi. Kelas atasan terdiri daripada pegawai-pegawai kerajaan, golongan agama (pendeta, paderi atau rahib) dan tentara. Golongan yang paling berkuasa dalam daerah Mesopotamia ialah golongan agama. Kelas pertengahan terdiri dari pedagang-pedagang, guru, juru uang, ahli nujum, ahli sains, petani dan tukang. Kelas yang paling bawah merupakan kelas hamba abdi. Hamba abdi telah ada di Mesopotamia sejak awal tetapi tidak dipandang hina. Golongan hamba ini terdiri dari tawanan perang,budak yang diperjualbelikan. Sekiranya seorang hamba patuh dan setia kepada tuannya, dia boleh dibebaskan. Hamba abdi boleh menikah dengan orang biasa dan apabila ibu bapa mereka meninggal, anaknya akan dibebaskan. Perempuan tidak dianggap sebagai barang jualan tetapi dianggap sebagai individu dan warganegara. Dia mempunyai hak atas uangnya sendiri, harta benda suaminya danayahnya dan boleh menjalankan usahanya dan memiliki hamba abdisendiri. Jika dia mengurus usaha suaminya ketika suaminya wafat maka dia berhak menerima sepertiga dari keuntungan yang diperoleh. Sebaliknya, seorang yang berhutang boleh menyuruh istrinya menjadi hamba kepada orang yang memberi hutang tetapi hanya dalam jangka waktu 3 tahun saja.
Kemunculan Mesopotamia “daerah antara dua sungai” serta perkembangannya hingga mencapai suatu negara agraris yang maju tentu melalui proses penaklukan segala tantangan alam yang mungkin lebih dahsyat daripada apa yang dilakukan oleh bangsa Mesir di lembah Nil. Lembah sungai eufrat dan Tigris pun dulu juga berupa rawa-rawa dan sekaligus merupakan sarang malaria. Kedua sungai itu banjir secara tak menentu dan kadang-kadang cukup berbahaya.
Iklim di lembah itu jauh kurang stabil bila dibandingkan dengan lembah sungai Nil. Baik dari sebelah Utara dan Timur yang bergunung-gunung dari sebelah barat yang berupa gurun pasir meupun barat daya yang bergurun juga membuktikan tidak adanya rintangan alam yang mampu menghambat setiap invasi yang dilakukan untuk merampas kekayaan daerah lembah itu. Di Mesopotamia terjadi suksesi negara jadi bukan hanya dinasti yang silih berganti. Para penyerbu yang masuk ke lembah Eufrat dan Tigris itu akhirnya terserap kedalam kebudayaan yang terus-menerus berkesinambungan selama lebih dari 3000 tahun sebelum lahirnya kristus. Para penyerbu itu, mengganggu kestabilan politik, sedemikian lengkapnya sehingga muncullah berbagai negara yang berbeda-beda satu sama lainnya di lembah itu.
Negara kota yang pertama kali tumbuh di daerah rawa-rawa ini adalah di “tanah sumeria”, yang kini terletak di sekitar 150 mil dari teluk Parsi. Kota-kota bangsa Sumeria misalnya seperti Ur dan Lagash, muncul sekitar 3000 SM Kota-kota ini biasanya dipusatkan di sekitar kuil pemujaan yang secara harfiah biasanya dianggap sebagai “pemilik” kota itu. Di tanah yang datar , kuil itu biasanya merupakan bangunan yang paling menonjol ke atas, ibarat gunung jadi-jadian atau kini disebut “ Ziggurat “ (Sugihardjo Sumobroto, 1989: 34)
Di Mesopotamia, hukum juga dikembangkan hingga taraf tertentu sehingga disini pulalah hukum benar-benar muncul. Hukum ini seperti kecenderungan hukum primitif, tidak lagi mengandung rahasia-rahasia serta kekuatan semi magis dari kelas tertentu kaum laki-laki. Hukum Hamurabi muncul sekitar 1800 SM dengan dipahatkan pada lempengan-lempengan yang bertahan hingga 4000 tahun itu. Hukum ini tentu saja didahului dengan hukum-hukum Sumeria yang lebih awal munculnya.
SUMERIA

Coba perhatikan peta di bawah ini. Pada peta itu tampak dua sungai besar yaitu Tigris dan Eufrat. Sungai itu mengalir di daerah yang sangat gersang. Kedua sungai itu mengalir berdampingan dan sama-sama bermuara di Teluk Persia.

Peta daerah Mesopotamia
(Ensiklopedi nasional Indonesia, Cipta Adi Pustaka 1990)

Lembah Sungai Tigris dan Eufrat sekarang menjadi wilayah negara Irak. Daerah itu dikenal dengan sebutan Mesopotamia, yang artinya tanah di antara dua aliran sungai. Tanahnya sangat subur, tetapi sering dilanda banjir. Kesuburan itu telah menarik perhatian berbagai suku bangsa pengembara di daerah padang pasir. Mereka menghuni gua-gua di bagian timur.
Bangsa Sumeria merupakan bangsa tertua yang mendiami daerah itu. Pusatnya di wilayah muara sungai. Mula-mula mereka hidup berburu, lalu menetap. anjir selalu melanda daerah itu, tetapi akhirnya dapat dikendalikan. Caranya adalah dengan membuat tanggul tanah, terowongan, dan saluran untuk meluruskan aliran sungai. Tanggul terowongan, dan saluran itu berfungsi sebagai saluran pengairan yang menjadi tulang punggung pertanian di Mesopotamia.
Pada tahun 3000 Sm kebudayaan Sumeria mulai tumbuh di negara-negara kota yang berdiri di daerah Sumeria atau Mesopotamia Hilir. Pendukungnya mula-mula bangsa Sumeria, kemudian menyebar kepada bangsa-bangsa tetangga sehingga mendorong dan memperkaya kebudayaan mereka. 3000-1670 SM kebudayaan Sumeria dari Mesopotamia Hilir menyebar ke seluruh daerah Mesopotamia dan kemudian Levant sehingga mengalami perkembangan di Tanah Bulan Sabit yang subur.
Sumeria bermula kira-kira pada tahun 3500 SM. Ia dikenali sebagai daerah bagian Mesopotamia yang berarti “tanah di antara dua sungai”. Negara kota yang utama ialah Ur, Erechdan Kish. Kerajaan negara kota bersifat teokrasi. Setiap negara kota mempunyai seorang raja sebagai ketua agama dan gubernur. Pada tahun 2340 SM, seorang pahlawan Semit yaitu Sargon telah menyatukan beberapa buah negara kota. Pada tahun 2000 SM, orang Amorites telah menyerang Sumeria dan berjaya menawan Babylon. Hammurabi (1792-1750 SM) pemerintah babylon yang terkenal telah menyatukan seluruh Lembah Tigris-Eufrat menjadi satu empayer. Hammurabi masyur dengan kod undang-undangnya yang mengandung 280 penghakiman. Babylon juga telah mencapai kegemilangan di bawah pemerintahan raja Chaldea yaitu Nebuchadezzar (604-561 SM)
Kegiatan ekonomi utama ialah pertanian, perdagangan dan perusahaan. Tanaman utamanya ialah gandum dan barli. Mereka juga menternak lembu dan kambing. Pada peringkat awal, sistem barter diamalkan tetapi apabila lebih maju, perak telah dijadikan uang. Perusahaannya ialah membina kapal, pertukangan kayu, memahat patung dan membuat alat-alat perhiasan. Orang Sumeria menganggap raja sebagai wakil Tuhan di dunia. Mereka mengamalkan polytheisme dan teokrasi yaitu hukum agama sebagai dasar mereka yang penting ialah:
Anu : Tuhan langit
Enlil : Tuhan atmosfera
Enki : Tuhan Air dan Laut
Upacara pemujaan dilakukan di menara kuil atau ziggurat yaitu tempat tinggal Tuhan. Ziggurat pertama telah dibina di kota Nippur untuk tuhan Enlil. Tulisan Sumeria berbentuk cuneiform atau tulisan yang berbentuk paku. Terdapat lebih daripada 560 tanda untuk menggambarkan perkataan. Mereka menulis di atas tanah liat.
Orang Sumeria telah memberi sumbangan yang penting dalam bidang matematik dan pembinaan. Mereka mencipta sistem-sistem nomor yang membina arca dan tiang batu dari tanaha liat. Epik Gilgamesh adalah asas kepada penghasilan epik di dunia. Ciri-ciri epik gilgamesh ialah: Satu koleksi legenda mengenai keperwiraan bangsa, mengandung ajaran agama. Orang Sumeria menggambarkan falsafah dan corak hidup orang Sumeria. Kemahiran seni ukir orang Sumeria dapat dilihat dari patung Raja Gudea.
Orang-orang Sumeria dikatakan berasal dari kawasan pegunungan. Ini ditunjukkan dengan bangunan-bangunan awal di Sumeria didirikan dengan kayu balak dan teks-teks purba yang menyebut tentang dewa orang-orang Sumeria yang tinggal di kawasan pegunungan. Ada juga ahli sejarahwan yang berpendapat bahwa orang-orang Sumeria merupakan campuran pelbagai ras dan daerah itu gabungan unsur luar dan tempatan. Di samping orang Sumeria, terdapat satu lagi bangsa utama yaitu orang semitik. Mereka mendiami bahagian tengah Mesopotamia yang juga dikenali sebagai Akkad dan berasal dari Semenanjung tanah Arab. Mereka telah menumbuhkan kekuasaan pertama di Mesopotamia di bawah pimpinan mereka yang utama yaitu Sargon Agung yang dikenal sebagai penguasa Akkadia. Orang-orang Amorite dan Armaean juga merupakan suku bangsa Semitik yang memainkan peranan dalam sejarah Mesopotamia.
Sejak 3000 SM di daerah Mesopotamia Hilir sudah dikenal dengan nama Sumeria sudah berdiri negara-negara kota (city state). Kesatuan-kesatuan kemasyarakatan itu disebut negara kota karena negara tersebut masing-masing mempunyai pemerintahan dan rakyat, wilayahnya hanya seluas kota.
• Karena sudah hidup di kota-kota, jika dihubungkan dengan pendapat Gordon Childe, masyarakat Sumeria sejak kira-kira 3000 SM sudah mengalami apa yang disebut ‘the Urban Revolition”.
• Kota-kota di Sumeria diperkirakan sudah melakukan hubungan dagang dengan kota-kota di daerah aliran sungai Indus yaitu harappa dan Mohenjo darro.
• Penduduk yang hidup di daerah Sumeria diperkirakan termasuk ras Kaukasoid.
• Negara-negara kota yang penting waktu itu ialah Lagash, Ur, Umma, Uruk, Nippur, larsa, Kish dan eridu.
• Setiap negara kota dipimpin oleh seorang patesi, ia seorang pendeta tertinggi yang merangkap sebagai pimpinan pemerintahan. Pemerintahan demikian disebut theokrasi.
• Persaingan antara negara-negara kota biasa terjadi, suatu negara kota yang ditaklukkan negara kota yang klain, harus mengakui dan menyembah dewa negara kota yang menang.
• Patesi negara kota yang menang, meningkat menjadi raja dengan gelar Lugal.
2900 SM Lugal Eannatum yang terkenal memerintah di kota Lagash.
2700 SM di Lagash memerintah Lugal Urukagina yang terkenal karena upaya-upaya pembaharuan di bidang sosial yang dilakukannya.

Bangsa Sumeria mendirikan sejumlah negara kota. Penduduk makin bertambah sehingga kota itu perlu diperluas. Perluasan kota menimbulkan masalah pengairan dan menyebabkan perang antar kota. Kota-kota terkuat saat itu adalah Kish, Ur, Uruk, Erekh, dan Lagash. Kota-kota itu diberi pagar tembok di sekelilingnya.
Bangsa Sumeria mahir membuat rumah dari anyaman sejenis daun ilalang yang dilapisi lumpur dan dikeringkan di panas matahari. Mereka tidak membuat rumah dari batu karena daerah Mesopotamia tidak berbatu. Selain itu, mereka juga mahir menanam gandum, sayur-sayuran, menenun kain, dan memotong batang pohon untuk dijadikan roda.
Bangsa Sumerialah yang pertama kali membagi satu tahun menjadi 360 hari, satu jam terdiri atas 60 detik, membagi lingkaran mrnjadi 360 derajat, dan menciptakan tulisan. Penemuan tulisan itu sangat penting sebab orang dapat mengirim pesan atau menyimpan pengetahuannya agar dibaca oleh orang lain. Tulisan bangsa Sumeria itu digoreskan di atas tanah liat basah yang lalu dijemur. Bentuk tulisannya menyerupai paku. Oleh karena itu, tulisan itu disebut tulisan paku.
Kemampuan menggambar atau menuliskan lambang-lambang dengan artinya adalah sesuatu yang khas pada umat manusia, dan itu merupakan salah satu perbedaan terpenting antara kita dengan semua makhluk lain di bumi. Manusia telah menggambar dan melukiskan lambang-lambang pada batu-batu sejak 35000 tahun SM, dan ilustrasi-ilustrasi seperti itu adalah suatu bagian penting dari kehidupan manusia selama berabad-abad.
Namun, barulah pada sekitar 3500 tahun SM, sekitar 320 abad kemudian, orang mendapat ide untuk membuat satu kumpulan lambang-lambang sederhana yang dipahami secara luas, yakni huruf-huruf sebagai pengganti dari bunyi-bunyi yang digunakan dalam percakapan dan dapat digabungkan dengan berbagai cara untuk membentuk apa yang kita sebut sebagai kalimat. Sistem seperti ini dinamakan Alfabet fonetis.
Alfabet fonetis pertama adalah alfabet cuneiform yang dikembangkan oleh orang-orang Sumeria purba. Penggunaannya yang luas di seluruh wialyah Mesopotamia mendahului sistem hiroglifiks ciptaan orang Mesir.


Gambar tulisan paku atau cuneiform

Lempeng tanah liat memang berat, tetapi tahan lama. Isinya bermacam-macam, ada surat dagang, kalender pertanian, resep obat, dan peraturan atau hukum. Hukum bangsa Sumeria merupakan hukum tertua di dunia. Dari naskah tanah liat yang ditemukan di Uruk, dapat diketahui bahwa penguasa pertama di Uruk adalah Gilgamesh. Ia menjadi tokoh di dalam kisah kepahlawanan di daerah Mesopotamia. Naskah tanah liat juga ditemukan di kota-kota lain.

Gambar tulisan paku di lempengan tanah liat
(Ancient History, Adams&Confusianisme:1959)

Kota-kota di Sumeria dilengkapi dengan kuil. Kuil tersebut disebut Ziggurat. Bangunan kuil itu terbuat dari batu-batu. Bentuknya seperti piramida dan didirikan di atas bukit buatan.

Gambar Ziggurat

Bentuk bangunan Ziggurat hasil rancangan bangsa Sumeria, di kemudian hari menjadi bentuk dasar seluruh bangunan kuil di Mesopotamia. Di puncak bangunan Ziggurat terdapat ruangan untuk dewa kota. Ruang itu dapat dicapai melalui tangga besar dari lantai dasar. Untuk keperluan membuat patung dewanya, mereka mendatangkan batu dari daerah lain.
Di sebelah Utara bangsa Sumeria bediamlah orang-orang berbahasa Semit, yakni bangsa Akkadia. Mereka tumbuh dan berkembang lalu berperang dengan bangsa Sumeria. Kota besar bangsa Akkadia, Babylon, yang secara harfiah artinya “ Pintu Gerbang Allah “, adalah kota Mesopotamia yang paling terkenal diantara kota-kota kuno lainnya. “Taman Gantung” yang dibangun pada masa selanjutnya , yakni pada abad 7 SM merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia.
Disinilah muncul sistem penghitungan waktu dengan dua desimal, yang hingga kini masih kita gunakan. Demikian pula dengan matematika, astronomi (dan astrologi, yang masih tetap bertahan, walaupun takn banyak orang yang menganutnya pada pertengahan abad 20 ini, mitos-mitos penciptaan, cerita-cerita tentang dewa yang mati dan hidup kembali, epos-epos, peraturan-peraturan perundang-undangan dan masih banyak yang lainnya. Kekaisaran Assyria benar-benar merupakan negara militer yang ekspansionis (Sugihardjo Sumobroto, 1989: 35)
Tahun 2300 SM, kota-kota Sumeria ditaklukkan oleh bangsa Semit yang tinggal di daerah utaranya. Bangsa Semit satu asal dengan nenek moyang bangsa Yahudi dan Arab. Bangsa Yahudi dan Arab mungkin dekat hubungannya dengan bangsa Sumeria. Raja yang menaklukkan Sumeria bernama Sargon Agung. Wilayah kekuasaannya meliputi seluruh Mesopotamia, sampai ke laut Tengah dan ke tenggara Iran. Untuk pertama kali wilayah seluas itu berada di bawah satu kekuasaan. Ibu kotanya adalah agade (Alkad).

Hasil-hasil kebudayaan Sumeria antara lain:
• Bekas-bekas reruntuhan bangunan istana di Kish berupa tangga, pilar-pilar dinding bata bergambar.
• Beberapa reruntuhan bangunan yang mempunyai lengkungan-lengkungan atap bekas kota Ur, kubah, saluran-saluran air, dan juga bangunan suci yang disebut ziggurat berupa menara dengan tangga berundak-undak untuk mencapai puncak.
• Semuanya ini menunjukkan bahwa masyarakat Sumeria sudah memiliki arsitek dan insinyur yang memiliki keahlian tinggi.
• Pembuatan perhiasan dari emas, perak dan logam campuran.
• Astronomi, astrologi, matematik, pembuatan peta, ilmu bedah diajarkan di sekolah-sekolah yang disediakan bagi siswa-siswa dari keluarga kaya.
• Penemuan hitungan dengan sistem satuan dua belas (duodecimal system) seperti satu lusin, dua lusin dan seterusnya, juga hitungan dengan sistem satuan enam puluh (sexagesimal system) seperti satu jam enam puluh menit, satu menit enam puluh detik.
• Lingkaran yang terdiri dari 360 derajat juga berasal dari kebudayaan Sumeria (Sutjipto Wirjosuparto; 1954:20).
• Perkalian, pembagian dan pecahan.
• Tahun berdasarkan jalannya bulan (lunar calender). Satu tahun terdiri dari 354 hari.
• Huruf paku (cuneiform writing), peninggalan tertua yang memuat huruf paku ditemukan di kota Uruk berasal dari 3000 SM (Philip K Hitti, 1961:29) Sir Henry Rawlinson pada pertengahan abad XIX M, menemukan kunci untuk membaca huruf paku setelah meneliti Behistun Inscription (prasasti Behistin) (Robert G Bone,1959:18). Behistun Inscription dibuat atas perintah Raja kerajaan Persia Lama Darius 1 (521-485 SM) (robert G Bone, 1959:57). Huruf paku yang berasal dari kebudayaan Sumeria, dikutip oleh babylonia, Assyria, hurria (Horit), Hittit, Ugarit (Funisia Ras Al-Shamrah) dan Persia Lama (Phillip K Hitti,1961:30).
• Hasil kesusasteraan, antara lain cerita pahlawan 9epik) gilgamesh. Dalam cerita itu selain Gilgamesh ada tokoh yang namanya Utnapishtim. Ia menceritakan peristiwa yang telah dialaminya tentang banjir besar kepada Gilgamesh. Pengalaman Utnapishtim itu menyerupai cerita nabi Nuh, sehingga ada yang menyebut Utnapishtim sebagai “Sumero-babylonian Noah” atau Nuh Sumeria-Babilonia”. (Philip K Hitti. 1961. The Near East in History, A 5000 Year Story. New Jersey: D. Van Nostrand Company, inc, hal 59).
• Di bidang kepercayaan, dipuja dewa-dewa yang melambangkan kekuatan alam seperti Anu dewa langit, Enlil dewa bumi, Ea dewa air, sin dewa bulan, samas dewa matahari, dewa perempuan Ishtar merupakan dewa percintaan yang melambangkan kesuburan, tammuz dewa musim semi, selain itu kota-kota itu juga memiliki dewa masing-masing..
• Pada zaman berkembangnya kerajaan babilonia Awal, dewa yang dipuja ialah Marduk, yang merupakan dewa bangsa Amoria.
• Di babilonia juga dilakukan pemujaan terhadap benda-benda langit, sehingga astronomi di sana berkembang dan kemudian kepercayaan kuat terhadap astrologi atau ramalan berdasar peredaran bintang-bintang.
• Kebudayaan Sumeria ini lahir di Sumeria, berkembang di babilonia dan mencapai kematangan di assyria,




BABILONIA

Kerajaan babilonia Awal
Pada 2000 SM, suatu bangsa yang pada mulanya di sebelah barat laut daerah aliran sungai Eufrat, yaitu bangsa Amoria (Amorit) mulai masuk di daerah Mesopotamia bagian barat.
• Mereka termasuk rumpun bangsa Semit.
• Mereka itu berangsur-angsur berhasil mengembangkan pengaruh di sana
1944 SM bangsa Amoria berhasil merebut kekuasaan dari Dinasti Ur yang sudah lemah kekuasaannya.
• Kerajaan yang didirikan bangsa Amoria ini dikenal sebagai kerajaam babilonia Awal atau kerajaan Babilonia pertama.
1728-1686 SM kerajan Babilonia Awal ada di bawah pemerintahan raja hammurabi.
• Ia memerintahkan menulis kembali hukum, untuk memperluas kodifikasi hukum yang telah dilakukan pada masa dungi.
• Kodifikasi hukum atas perintah Hammurabi dikenal sebagai Code hammurabi yang selama ini dianggap sebagai kodifikasi hukum tertua dalam sejarah.
• Raja hammurabi diperkirakan hidup sezaman dengan Nabi Ibrahim yang pernah hidup di kota Ur yang terletak di tanah Khaldea.
• Tanah Khaldea merupakan bagian dari daerah Sumeria.

Sesungguhnya Babylonia merupakan pusat kota besar yang pertama dengan suatu kelas yang memerintah yang besar jumlahnya, kelompok pedagang/saudagar serta orang-orang ahli/profesional dalam berbagai bidang, serta pekerja yang kesemuanya itu terserap kedalam kehidupan yang metropolis.Ilmu-ilmu pengetahuan selanjutnya lebih berkembang di Mesopotamia daripada di Mesir, khususnya astronomi dan matematika yang mengembangkan suatu “body of knowledge” (kerangka pengetahuan) yang jelas. Sistem pertanian dan metode-metode irigasi jelas mendorong timbulnya keahlian didalam penelitian dan teknik, tetapi ini tak lebih daripada apa yang sudah berkembang di Mesir (Sugihardjo Sumobroto, 1989: 36-37)
Menjelang tahun 2200 SM, daerah Mesopotamia kembali terpecah belah menjadi satuan-satuan kecil dan saling berperang. Salah satu kota yang menjadi pusat kebudayaan ialah Babilonia (Babil). Menurut para ahli, nama babilonia berasal dari kata Babilu, yang berarti Gerbang Menuju Tuhan. Sekarang Babilonia terletak 97 km di selatan Baghdad, di tepi Sungai Eufrat di Irak Selatan. Kota itu merupakan pusat perdagangan dan keagamaan. Sesudah tahun 2000 SM Babilonia menguasai seluruh Mesopotamia.

Taman gantung Babilonia
(Multimedia Encyclopedia, Mccrosoft Encarta: 1995)

Babilonia berbentuk segi empat dengan Sungai Eufrat mengalir di tengahnya. Kotanya dikelilingi oleh tembok yang dihiasai dengan gambar-gambar binatang buas. Di kota itu dijumpai beberapa kuil yang indah, antara lain Menara Babel. Tidak jauh dari situ terdapat Taman gantung yang terkenal sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia.

Gambar reruntuhan Babilonia
(The Anvil of civilation, The New American Library: 1960)

Taman itu dibangun di atas bukit buatan dengan tinggi 107 meter. Bentuknya berupa podium bertingkat yang ditanami dengan pohon, rumput, dan bunga-bungaan. Ada air terjun buatan berasal dari air sungai yang dialirkan ke puncak bukit, lalu mengalir melalui saluran buatan. Jadilah sebuah tempatsejuk di daerah panas dan kering. Peninggalan Babilonia sekarang hanya berupa reruntuhan saja.
Raja Babilonia yang terkenal bernama Hammurabi. Ia raja ke-6 dari dinasti pertama yang menguasai Babilonia. Selama pemerintahannya, ia memajukan pendidikan, ilmu pengetahuan, dan mengeluarkan hukum tertulis. Hukum itu dikenal sebagai Undang-Undang Hammurabi. Undang-undang itu terdiri atas 280 pasal. Isinya antara lain mengatur soal pencurian dan tukang tadahnya, korupsi, pembunuhan, penculikan, penipuan, perpajakan, pencemaran nama baik, dan kehidupan keluarga. Undang-undang Hammurabi bertujuan menegakkan keadilan, melindungi rakyat dari penindasan, dan memberantas kejahatan. Oleh karena itu, meskipun undang-undangnya sangat keras, Hammurabi dianggap sebagai pelindung rakyat.

Gambar raja Hammurabi dan Undang-Undangnya
(Ancient History, Adams & Co: 1959)
Seiring dengan pembentukan masyarakat oleh manusia, muncukkah sebuah kebutuhan atas peraturan-peraturan untuk mengatur perilaku masing-masing individu demi kepentingan kelompok. Pada kebudayaan-kebudayaan terdahulu, hanya ada sedikit peraturan dan itupun sekedar untuk menangani perilaku tak terpuji yang kasat mata, seperti pelanggaran terhadap hak-hak milik pribadi dan semacamnya. Bersama dengan terbentuknya negara kota Mesopotamia dan kerajaan mesir yang besar, maka peraturanpun menjadi lebih kompleks, namun ini biasanya diterapkan oleh kerajaan untuk menertibkan kehidupan masyarakat demi keuntungan kerajaan dan lingkungan. Pada masa pemerintahan. Hammurabi (1792-1750 SM), kitab hukum yang pertama diterbitkan. Sebagai raja yang dikenal baik dan dihormati, hammurabi dikenang atas jasanya menciptakan “ketertiban dan kebenaran” di negaranya. Ditemukan di bawah reruntuhan babylonia kuno pada tahun 1901 oleh para arkeolog Perancis, Kitab UU Hammurabi dipahat pada sebuah batu raksasa. Di dalam kitab UU itu terdapat 282 hukum, dengan indikasi bahwa 35 hukum lagi telah rusak dan hilang.
Kitab UU itu mengklasifikasikan kejahatan tertentu dan mengatur hukuman tertentu pula. Sebagai contoh, seorang yang laali memperbaiki pematangnya, akan dipaksa untuk memberi ganti rugi terhadap tetangga yang tanahnya terkena banjir, seorang biarawati dapat dibakar hidup-hidup bila memasuki sebuah kedai minum tanpa ijin, seorang janda dapat mewarisi bagian dari harta suaminya sama banyaknya dengan yang diwarisi oleh putra mereka dan seorang dokter bedah yang pasiennya meninggal ketika tengah dioperasi akan dipotong tangannya. Kitab UU ini juga mengatur bahwa seorang penghutang dapat melunasi hutangnya dengan cara “meminjamkan” istri atau anaknya kepada si pemberi hutang selama 3 tahun.
Kitab UU Hammurabi adalah sebuah tonggak bersejarah bagi dunia karena untuk pertamakalinya, UU dipublikasikan dan dibukukan agar dapat dilihat semua orang, dan bukannya diterapkan hanya oleh kerajaan. Maka, berdasarkan hal tersebut di atas, kitab UU hammurabi merupakan pelopor dari sistem hukum yang berfungsi di hampir semua masyarakat modern saat ini.
Pada masa pemerintahan penggantinya, kerajaan Babilonia mengalami kemunduran. Tahun 1726 SM dibangun benteng kuat untuk menahan serangan bangsa Kassit dari daerah Iran. Pada tahun 1595 SM Babilonia ditaklukkan oleh bangsa kassit.

ASSYRIA

Gambar peta Assyria

Bangsa Assyria merupakan campuran banyak ras. Para ahli menyebutnya sebagai bangsa Semit karena bahasa yang digunakan adalah bahasa Semit. Mereka menjadi bangsa merdeka pada abad ke-14 SM. Sebelumnya, mereka dijajah Babilonia, lalu dijajah oleh bangsa Mitani.
Raja Ashurubailit 1 merupakan pendiri Kerajaan Assyria. Ia memerintah dari tahun 1365 sampai 1330 SM dan menyebut dirinya Raja Agung. Ia adalah orang pertama yang menyebut Assyria sebagai Tanah Ashur. Wilayah kerajaannya sangat luas.
Kerajaan Assyria terus berperang melawan Babilonia. Setelah Kerajaan Assyria mengalami kemunduran. Kerajaan Babilonia bangkit kembali. Pada abad ke-9-7 SM, Assyria diperintah oleh raja-raja yang kuat, seperti Sargon II, Sennacherib, dan Assurbanipal. Wilayah kekuasaan Assyria meliputi hampir seluruh daerah Timur Tengah, dari Mesir sampai Teluk Persia. Pada masa itu Assyria sudah memiliki pasukan berkuda, pasukan kereta perang, dan pasukan berjalan kaki (infantri).
Raja Sennacherib sangat memperhatikan pertanian dan pengairannya. Ibu kotanya, Niniveh, memperoleh air dari sebuah saluran air berupa jembatan sepanjang 300 meter. Ia memperkenalkan tanaman kapas kepada bangsa Assyria.
Istananya dihias dengan keramik berwarna. Dindingnya dipenuhi ukiran binatang dan manusia. Ada patung lembu bersayap dengan kepala manusia. Patung itu sangat besar. Pada waktu itu seni pahat berkembang pesat.
Pengganti raja Sennacherib adalah raja Assurbanipal. Ia sangat tertarik pada pendidikan. Di Niniveh, ia mengumpulkan 22.000 lempengan tanah liat bertulis untuk disimpan di perpustakaan. Isinya antara lain menyangkut masalah agama, sastra, pengobatan, matematika, ilmu pengetahuan alam, kamus, dan sejarah. Semua lempengan tanah liat itu didaftar dengan cermat dan ditaruh di atas rak. Sekarang sebagian besar lempengan tanah liat itu disimpan di Museum London, Inggris.
Setelah kerajaan Assyria jatuh pada akhir abad ke-7 SM, Babilonia kemudian kembali mencapai zaman keemasannya. Raja Nebuchadnezzar II (605-562 SM) menaklukkan seluruh Mesopotamia dan memperluas wilayahnya sampai ke Suriah dan Palestina. Kota Babilonia dibangun kembali. Ia memperbaiki Taman Gantung Babilon, Kuil Marduk dan Zigguratnya. Babilonia kemudian ditaklukkan Cyrus Agung dari Persia tahun 539 SM.
Tahun 331 SM, Alexander Agung (Iskandar Zulkarnaen) menguasai Babilonia. Akan tetapi, ia meninggal ketika memasuki ibu kota Babilonia. Salah seorang panglimanya, Seleukos, diangkat sebagai penguasa Mesopotamia. Pada tahun 200 SM Babilonia dikuasai oleh bangsa Partia dan terakhir dikuasai oleh bangsa Sasania.
Simak kembali!
1. Bangsa Assyria disebut juga bangsa Semit karena mereka menggunakan bahasa Semit.
2. Raja Ashurubailit merupakan pendiri Kerajaan Assyria.
3. Raja Sennacherib sangat memperhatikan pertanian dan pengairan.
4. raja Assurbanipal sangat memperhatikan pendidikan dan ia membuat sebuah perpustakaan besar di Niniveh.

PERSIA

Di Persia muncul satu kekuatan baru. Di bawah Darius I (521-485 SM), kekaisaran ini benar-benar merupakan salah satu kekaisaran besar dalam sejarah barat. Daerah kekuasaan Darius membentang dari Libya ke sungai Indus, dari laut Kaspia hingga samudera Hindia (Sugihardjo Sumobroto, 1989: 36). Nama Persia adalah sebutan bangsa Arab untuk bangsa Iran. Daerahnya berupa dataran tinggi. Sebagian besar penduduknya adalah bangsa Medes. Bangsa Persia datang ke daerah itu dari Asia Tengah sekitar tahun 900 SM. Mereka menaklukkan penduduk setempat. Kemudian, mereka berdiam di daerah Fars yang dikelilingi pegunungan dan gurun. Dengan kondisi demikian, mereka mudah menahan serangan bangsa Assyria.

Peta daerah Persia
(Ancient History, Adams&Co : 1959)

Adanya perebutan kekuasaan di Mesopotamia membuat bangsa Kassit dan Elamit berkembang. Demikian juga bangsa Medes dari dataran tinggi Persia, bergabung dengan Babilonia untuk menghancurkan Niniveh (612 SM). Akan tetapi, Babilonia sendiri jatuh ke tangan Persia di tahun 539 SM. Raja Persia ketika itu adalah Cyrus Agung.
Bangsa Persia dikenal sebagai petani dan pemelihara kuda. Pada mulanya mereka mengalami kesukaran dalam mengolah tanah. Mereka harus membuat terowongan yang panjang untuk mengalirkan air ke daerah pegunungan.
Mulai tahun 836 SM, Persia muncul sebagai kerajaan yang kuat. Salah seorang rajanya yang terkenal adalah cyrus Agung (abad ke-6 SM). Istana kerajaannya dikenal dengan nama Persepolis. Raja Cyrus berhasil menguasai daerah yang luas, mulai dari Mesir di Afrika hingga daerah perbatasan India. Kerajaannya yang mula-mula ditaklukkannya ialah kerajaan Medes, Lybia, dan akhirnya Babilonia. Setelah itu, Cyrus terbunuh dalam peperangan. Kambises, putra Cyrus, meneruskan usaha ayahnya dengan menaklukkan Mesir. Setelah Kambises meninggal terjadi pemberontakan, tetapi dapat dipadamkan oleh Darius. Pada masa pemerintahan Darius (550-486 SM), Persia mengalami masa kejayaannya. Wilayah kerajaannya meliputi seluruh daerah Timur Tengah. Luasnya lebih besar daripada daerah kekuasaan Kerajaan masedonia pada masa pemerintahan Alexander Agung atau pada masa kerajaan Romawi kuno.
Tidak seperti bangsa Assyria, bangsa Persia merupakan penguasa yang baik. Kerajaan mereka dibagi dalam beberapa satrap (gubernur). Tiap satrap menguasai 20 provinsi. Jalan-jalan yang mulus banyak dibangun untuk mempertahankan hubungan antar daerah. Salah satu di antaranya ialah Jalan raja. Jalan itu membentang dari Susa (ibu kota) ke Sardis di Asia Kecil. Jaraknya sekitar 1600 mil. Setiap 40 mil disediakan tempat pemberhentian untuk mengganti kuda. Perintah raja dapat disampaikan dalam waktu seminggu untuk jarak 1600 mil itu.
Di dalam Polytheisme ini, pengertian akan dosa sangat terbatas sekali, karena invasi-invasi yang terus-menerus ke lembah ini yang menyebabkan adanya proses pengadopsian dewa-dewa baru. Persia telah membangun suatu kekaisaran dengan sistem pemerintahan yang pantas dikagumi. Persialah kekaisaran pertama yang berhasil mengatur bangsa-bangsa yang secara etnis berbeda. Agama wahyu yang lebih tinggi dengan nabinya yang bernama Zoroaster, ini sebutan dalam bahasa Yunani, dalam bahasa Persia Zarathustra, hidup pada abad 6 SM yang sedikit banyak mempengaruhi kemunculan agama kristen (Sugihardjo Sumobroto, 1989: 37)
Bangsa Persia juga membangun tambang perak. Kanal yang pernah digunakan oleh kapal Hatshepsut untuk berlayar dari Laut Tengah ke Laut Merah diperbaiki. Mereka juga membangun kuil-kuil besar seperti bangunan Babilonia dan Assyria. Bangsa Persia mengenal alfabet yang terdiri atas 39 huruf. Mereka juga menaruh minat dalam bidang astronomi dan mempelajarinya dari bangsa Babilonia. Bangsa Persia mengikuti ajaran Zoroaster, yang hidup sekitar 600 SM. Ajaran itu ada hubungannya dengan ajaran Hindu. Menurut ajaran zoroaster, hidup adalah peperangan antara kebaikan dan kejahatan. Mereka mengenal dua dewa, yaitu Dewa Perusak (Ahriman) dan Dewa Kebijaksanaan (Ahuramazda). Seorang pemeluk ajaran Zoroaster akan menemui kehidupan yang baik kalau membantu Ahuramazda melawan Ahriman..
Raja-raja Persia yang terkenal adalah penganut ajaran zoroaster. Bahkan, Darius, dalam salah satu prasastinya, mengatakan, “Atas kehendak Ahuramazda yang memilih aku dan menjadikan aku raja seluruh dunia”. Raja Persia yang lain, yaitu Ataxerxes 1, mengeluarkan kalender baru dengan nama-nama dewa zoroaster sebagai nama-nama bulannya. Beberapa dari ajaran zoroaster dipakai oleh bangsa Romawi dalam pemujaan dewa Mithras. Bangsa Persia akhirnya ditaklukkan oleh Kerajaan Islam pada abad ke-7.

Pada bidang kebudayaan, Persia terkenal dengan seni pahatnya. Seni pahat Persia nampak oriental, yakni kaku dan kasar, dan memang betul-betul berhutang banyak pada seni bangsa Assyria. Namun etika dan agama bangsa Perisa telah jauh dari politheisme asli bangsa-bangsa Arya yang masih mengakui dewi langit sebagai dewanya dewa-dewa yang suka bertengkar. Di samping itu, agama bangsa Persia juga jauh di luar penyembahan terhadap kesuburan yang sudah begitu mendarah daging pada bangsa Mesopotamia (Sugihardjo Sumobroto, 1989: 37)


Rangkuman

Kemunculan Mesopotamia “daerah antara dua sungai” yaitu lembah sungai Eufrat dan Tigris, dulu berupa rawa-rawa sekaligus sarang malaria dan daerah ini relatif terbelakang. Kemudian iklim di lembah itu kurang stabil. Invasi-invasi dari daerah di sekelilingnya sangat mudah terjadi, baik di sebelah utara dan timur yang bergunung-gunung dari sebelah barat yang berupa gurun pasir maupun barat daya yang bergurun juga membuktikan tidak adanya rintangan alam yang mampu menghambat setiap invasi yang dilakukan untuk merampas kekayaan daerah lembah itu. Kondisi yang seperti itu memungkinkan terjadi suksesi negara, bukan hanya dinasti yang silih berganti, ditambah para penyerbu yang masuk ke lembah Eufrat dan tigris itu akhirnya terserap ke dalam kebudayaan yang terus menerus berkesinambungan selama lebih dari 3000 tahun.
Negara yang paling awal di daerah ini yaitu negara-negara kota yang masing-masing boleh jadi secara independen bertanggung jawab atas pengairan dan pemeliharaannya, yang jika tanpa adanya irigasi I I lembah-lembah itu tak mempunyai potensi apapun. Negara kota yang pertama kali tumbuh di daerah rawa-rawa ini adalah “Tanah Sumeria” yang kini terletak di sekitar 150 mil dari Teluk parsi. Kota besar Akkadia, babylon, yang secara harfiah artinya “Pintu Gerbang Allah” adalah kota Mesopotamia yang paling terkenal di antara kota-kota kuno lainnya. “Taman Gantung” yang dibangun pada abad 7 SM, merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia. Kemudian muncul sistem perhitungan waktu dengan dua desimal dan matematika, astronomi, (astrolog) serta mitos-mitos penciptaan, cerita-cerita tentang dewa-dewa yang mati dan hidup kembali, epos-epos, peraturan-peraturan, perundingan-perundingan dan sebagainya.
Selain keahlian dalam bidang pertanian dan keahlian administratif dan politik. Maka pada basis pertanian inilah berkembang budaya kota besar dalam sejarah. Pengertian kota di sini dimaksudkan sebagai pusat orientasi materialistik pada kekayaan, daripada sebagai pusat orientasi metropolistik. Sebenarnya, Babylonia merupakan pusat kota besar yang pertama dengan suatu kelas yang memerintah yang besar jumlahnya, kelompok pedagang atau saudagar serta orang-orang ahli atau prpfesional dalam berbagai bidang, serta pekerja yang terserap dalam kehidupan yang metropolis. Kemudian ilmu-ilmu pengetahuan yang berkembang di Mesopotamia misalnya astronomi dan matematika yang mengembangkan suatu kerangka pengetahuan. Di Mesopotamia, hukum juga dikembangkan seperti hukum hammurabi yang muncul sekitar 1800 SM dengan dipahatkan pada lempengan-lempengan yang bertahan hingga 4000 tahun munculnya. Dalam banyak hal, hukum ini masih merupakan hukum primitif yang juga mengecam kejahatan dengan kutukan dan dendam. Hukum hammurabi didasarkan atas suatu masyarakat di mana individu tertentu dianggap tidak mempunyai hak sama sekali atau tanpa mempunyai kepribadian di mata hukum, kaum budak juga mendapat perlindungan hukum. Mereka memiliki status, di bawah kondisi tertentu mereka mendapat perlakuan yang sama.
Dalam bidang agama di Mesopotamia telah mempunyai banyak dewa yang masing-masing melambangkan peperangan, urusan sehari-hari dan ada satu dewa yang bertindak selaku pengatur keluarga dewa-dewa yang disebut Marduk. Dalam polytheisme ini, pengertian akan dosa sangat terbatas sekali, karena invasi-invasi yang terus menerus ke lembah ini yang menyebabkan adanya proses pengadopsian dewa-dewa baru.
Di Mesopotamia kuno, kebudayaan yang perkembangannya paling menonjol adalah kebudayaan Assyria, kebudayaan kuno yang biasanya kita anggap “militeristik” dan berkonotasi negatif. Bangsa Assyria tepat disebut sebagai bangsa militeris pertama, dalam arti warganya terutama kaum prianya, hidup dalam suatu peperangan yang terorganisir. Mereka adalah bangsa pertama yang mendiami suatu wilayah yang telah beradab dan memiliki suatu “gaya” yang khas. Mereka lebih menonjolkan kejantanan yang berlebih-lebihan karena mereka adalah orang kuat yang senantiasa beranggapan bahwa kekuatan militer selalu diperlukan oleh orang yang ingin meraih suatu keberhasilan di dunia ini.

Tidak ada komentar: