Kamis, 13 April 2017

BABUT (Teknik tradisional pencabutan benih padi di tempat penyemaian)


Oleh: Didi Sopyan S (Sejarah UPI)
“Babut” adalah sebuah istilah dalam masyarakat petani sawah di Kabupaten Subang, yaitu sebuah cara dalam mencabut benih padi di tempat penyemayan tempat penyemayan ini lebih dikenal dengan istilah pawinian. Babut bisa dilakukan oleh laki-laki ataupun perempuan namun pada umumnya babut ini dilakukan oleh perempuan. Babut dilakunan sebelum proses tandur biasanya petani perempuan berbaris mencabut secara bareng atau bersama-sama oleh karena itu disebut Babut (Bareng-bareng nyabut).
  Para petani wanita babut dengan cara mencabuti benih-benih padi pada barisan penyemayan padi di dalam satu petak yang disebut dengan pawinian dalam satu pawinian terdapat beberapa gugula atau baris penyemaian benih padi yang berukuran lebarnya ±1-1,5 meter sedangkan panjangnya mengikuti panjang sepetak sawah yang dijadikan tempat penyemaian tersebut atau pawinian. Setelah benih padi yang di babut mencapai sekepalan tangan orang dewasa, kemudian benih tersebut diikat dengan menggunakan tali dari gebog cau (pelepah pisang) atau menong bahan pembuatan samak/tikar. Kemudian dikumpulkan dalam setiap delapan ikatan disebut dengan sebentèl atau satu bentèl.
Biasanya dalam satu gugula petani mendapatkan minimal 5-10 bentèl sesuai dengan panjang dan lebarnya dalam satu gugula. Setelah selesai babut benih sekepalan tangan yang diikat tersebut kemudian ditanggung dengan menggunakan carangka (cerangka) ke tempat petakan sawah yang sudah siap tanam dan jika dekat cukup dibawa dengan cara dijinjing saja. Untuk penanaman di tengah-tengan sawah atau tengah sawah dalam satu petak biasanya benih-benih yang diikat tersebut dilemparkan agar petani wanita yang tandur tidak kelelahan karena cape bolak-balik untuk mengambil ikatan benih yang belum ditandur.
Babut sampai saat ini masih dilakukan oleh masyarakat Subang secara turun temurun dari generasi ke generasi yang merupakan suatu cara dalam sistem pertanian tradisional. Babut dilakukan dengan cara telunjuk dan jari tengahctangan kiri memisahkan ataw menyekat 5-10 ruas batang benih padi yang akan dicabut sementara ibu jari dan telunjuk tangan kanan memegang dan menarik pertengahan tangkai benih yang sudah di kait oleh jari tangan kiri secara beriringan sampai mencapai sekepalan tangan sebelum diikat akar padi tersebut dibilas kedalan air yang ada dalam pawinian tersebut agar tanah yang ikut tercabut dalam akar menjadi bersih dan ringan dibawa setelah itu barulah diikat.

Tidak ada komentar: