Minggu, 16 Desember 2012

PROSES PERUBAHAN MODEL PRAKTIK KEBIDANAN


PENGERTIAN PERUBAHAN
Proses berubah adalah merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada. Dibawah ini adalah beberapa pengertian proses perubahan menurut para ahli diantaranya:
1.    Proses Perubahan menurut Potter dan Perry
Proses dinamis dimana yang terjadi pada tingkah laku dan fungsi seorang, keluarga kelompok atau komunitas
2.    Proses Perubahan menurut Taylor
Suatu proses transformasi, mengubah, dan memodifikasi sesuatu
3.    Proses Perubahan menurut Gillies
Proses pergerakan dari suatu sistem ke sistem lain.
4.    Proses Perubahan menurut Brooten dan Himen
Proses membimbing pada alterasi individu atau pola institusi dari tingkah laku
Berdasarkan pengertian proses perubahan menurut pendapat para ahli di atas dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud dengan suatu proses perubahan itu ialah suatu proses dimana seseorang atau kelompok mendapatkan suatu pengetahuan baru yang mempengaruhi tingkah laku yang kemudian menjadi suatu kebiasaan dan perubahan tersebut bersifat kompleks yang dapat mempengaruhi seluruh sistem. Sehingga hal yang penting dalam suatu proses perubahan adalah pendidikan dan penyuluhan yang dapat mempengaruhi perilaku manusia.

MACAM-MACAM PERUBAHAN
Suryani Soepardan dalam Bukunya Konsep Kebidanan yang mengutip dari Marris (2008: 143) menyebutkan ada tiga macam (tipe) proses perubahan diantaranya:
1.      Tiba-tiba dan tidak terduga (sudden and unexpected)
2.      Revolusioner (revolutionary)
3.      Perubahan Terencana (planned change)

Dari kutipan diatas dapat dijelaskan bahwa dalam proses perubahan akan menghasilkan penerapan dari konsep atau ide terbaru. Menurut Lancater tahun 1982, proses perubahan memiliki 3 macam perubahan diantaranya perubahan bersifat berkembang, spontan, dan direncanakan.
a.      Perubahan Bersifat Berkembang
Sifat perubahan ini mengikuti dari proses perkembangan yang ada baik pada individu, kelompok atau masyarakat secara umu. Proses perkembangan ini dimulai dari keadaan atau yang paling dasar menuju keadaan yang optimal atau matang, sebagaimana dalam perkembangan manusia sebagai makhluk individu yang memiliki sifat fisik yang selalu berubah dalam tingkat perkembangannya.
b.      Perubahan Bersifat Spontan
Sifat perubahan ini dapat terjadi karena keadaan yang dapat memberikan respon tersendiri terhadap kejadian-kejadian yang bersifat alamiah yang di luar kehendak manusia, yang tidak dapat diramalkan sehingga sulit untuk diantisipasi seperti perubahan keadaan alam, tanah longsor, banjir, dll. Semuanya akan menimbulkan terjadi perubahan baik dirinya, kelompok, atau masyarakat bahkan pada sistem ynag mengaturnya.
c.       Perubahan Bersifat Direncanakan
Perubahan ini dilakukan bagi individu, kelompok, masyarakat yang ingin mengadakan perubahan ke arah yang lebih maju atau mencapai tingkat perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya, sebagaimana perubahan dalam sistem pendidikan kebidanan di Indonesia yang selalu mengadakan perubahan sejalan dengan perkembangan ilmu kedokteran dan sistem pelayanan kesehatan pada umumnya.

Menurut Thomas dan Bennis macam-macam perubahan disederhanakan lagi menjadi dua diantaranya: 
     1.  Perubahan terencana (planned change)
Perubahan terencana (planned change) merupakan suatu desain yang disengaja dan implementasi sebuah inovasi secara struktural, kebijakan atau tujuan baru atau sebuah perubahan yang jelas dalam melaksanakan filosofi, suasana/iklim dan gaya.
Perubahan terencana adalah suatu yang sistemik dan bertujuan untuk mengubah atau membawa perubahan melalui intervensi dari change agent. Perubahan terencana terjadi pada sebuah urutan yang pasti, yang setiap tindakan merupakan persiapan bagi tindakan selanjutnya, semua usaha diarahkan dan ditargetkan untuk menghasilkan perubahan.
     2. Perubahan tidak terencana (unplanned change)
Perubahan tidak terencana (unplanned change) atau tidak disengaja hasil dari ketidakseimbangan dalam sistem atau respons adaptif terhadap stimulus eksternal yang diarahkan menuju kestabilan kembali pada keseimbangan antara sistem dan lingkungan. Perubahan ini terjadi sebagai respon terhadap beberapa kejadian atau masalah yang meningkat sehingga tidak ada kejadian tidak ada perubahan.

CIRI-CIRI PERUBAHAN

Banyak sekali yang menjelaskan mengenai ciri-ciri perubahan, akan tetapi saya akan mencoba menjelaskan ciriperubahan berdasarkan Teorinya Kurt Lewin menjelaskan bahwa:
Menurut pandangan Kurt Lewin, seseorang yang akan mengadakan suatu perubahan harus memiliki konsep tentang perubahan yang tercantum dalam tahap proses perubahan agar proses perubahan tersebut menjadi terarah dan mencapai tujuan yang ada.
Tahapan tersebut antara lain :
1.      Tahap pencairan (unfreezing)
Pencairan adalah motivasi yang kuat untuk beranjak dari keadaan semula dan berubahnya keseimbangan yang ada, merasa perlu untuk berubah, menyiapkan diri dan siap untuk merubah atau melakukan perubahan.
Pada tahap ini yang dapat dilakukan bagi seseorang yang mau mengadakan perubahan adalah harus memiliki motivasi yang kuat untuk berubah dari keadaan semula dengan merubah terhadap keseimbangan yang ada. Samping itu juga perlu menyiapkan diri dan siap untuk berubah atau melakukan adanya perubahan. Change agent mencairkan kekuatan yang memelihara statsu quo dengan cara meningkatkan kekuatan pendorong (driving forces) dan menurunkan kekuatan penahan (restraining forces).Change target menyadari suatu kebutuhan untuk berubah. 
2.      Tahap Bergerak (moving)
      Pada tahap ini sudah dimulai adanya suatu pergerakan ke arah sesuatu yang baru atau perkembangan terbaru. Proses perubahan tahap ini dapat terjadi apabila seseorang telah memiliki informasi yang cukup serta sikap dan kemampuan untuk berubah, juga memiliki kemampuan dalam memahami masalah serta mengetahui langkah-langkah dalam menyesuaikan masalah. Change agent mengidentifikasi, merencanakan, serta mengimplementasikan strategi yang dibutuhkan, memastikan kekuatan pendorong melebihi kekuatan penahan, dan proses ini membutuhkan waktu lama.
3.      Tahap Pembekuan (refreezing)
Pembekuan adalah adanya kekuatan pendorong untuk berubah dan adanya penghambat terjadinya perubahan.Tahap ini merupakan tahap pembekuan dimana seseorang yang mengadakan perubahan telah mencapai tingkat atau tahapan yang baru dengan keseimbangan yang baru.
Menurut Lewin, alasan dan penyebab terjadi perubahan adalah :
1.      Perubahan hanya boleh dilaksanakan untuk alasan yang baik.
2.      Perubahan harus secara bertahap.
3.  Semua peruabhan harus direncanakan dan tidak secara drastis/mendadak.
4.     Semua individu yang terkena perubahan harus dilibatkan dalam perencanaan
     perubahan.
Proses pencapaian yang baru perlu dipertahankan dan selalu terdapat upaya mendapatkan umpan balik, pembinaan tersebut dalam upaya mempertahankan perubahan yang telah dicapai. Change agent  membantu menstabilkan perubahan sistem sehingga menjadi bagian yang terintegrasi menuju status quo. Change agent harus mendukung dan mendorong usaha yang adaptif dari change target. Jika fase ini tidak lengkap, perubahan menjadi tidak efektif dan tingkah laku sebelum perubahan akan muncul kembali. Jika dianggap berguna perubahan kemudian diasimilasi menjadi pola tingkah laku yang permanen.


     Jika kita sederhanakan maka perubahan tersebut dapat dijelaskan kedalam 4 proses diantaranya:
1)      Pengetahuan (knowledge), dimana orang atau kelompok mendapatkan informasi baru
2)  Sikap (attitude), baik atau tidaknya atau diterima atau tidaknya informasi berdasarkan proses pengetahuan tersebut, individu/kelompok akan segera merespons dengan sikap yang ditimbulkannya.
3)      Perilaku individu (individual behavior), sebelum kepada kelompok biasanya informasi yang diterima dengan baik akan terlihat atau mengalami perubahan dalam bentuk prilaku orang/individu yang menerima pengetahuan baru tersebut.
4)      Perilaku kelompok (group behavior), tahap ini adalah tahap keberhasilan perubahan yang mencapai puncaknya sehingga pengetahuan tersebut bisa diterima dengan baik secara kelompok.

Dampak Perubahan
1)      Individu
Bagaimana individu mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan dan mengelola perubahan tersebut.
2)      Organisasi atau kelompok
Bagaimana kelompok tersebut beradaptasi terhadap perubahan tersebut dalam hal pandangan dan pengelolahan program-program selanjutnya.
3)      Geopolitik
Bagaimana badan baik dalam lingkungan nasional maupun internasional menghadapi tuntunan perubahan masalah-masalah yang bersifat global.

REFERENSI:

Soepardan, Suryani. (2008). Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC
Sujianti dan Susanti. (2009). Buku Ajar Konsep Kebidanan “Teori & Aplikasi”. Yogyakarta : Nusa Medika.

Asri Hidayat dan Mufdlilah. (2008).Catatan Kuliah Konsep kebidanan plus Materi Bidan Delima. Yogyakarta : Mitra   Cendikia Press.

Asrinah,et al. (2010). Konsep Kebidanan. Yogyakarta : Graha Ilmu.




Tidak ada komentar: