Sabtu, 26 Maret 2011

MANG EEP JADI DPO

MANG EEP JADI DPO
“Eep telah melawan negera. Besok (jumat, red) sudah menjadi DPO (Daftar Pencarian orang) dan bisa ditembak di tempat,”



Carut marut pemerintahan di kabupaten Subang, diakibatkan karena kondisi dan situasi politik yang tidak baik. Bagaimana tidak sepak terjang bupati subang yang di pimpin oleh Eep Hidayat telah pempolitisasi dan memobilisasi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk mogok kerja selama dua hari.
Kebrutalan politik mang Eep mengingatkan kita pada ajaran politik Nicolo Machiavelli, yaitu menghalalkan segala cara agar tetap berkuasa. Walaupun rela mengorbankan dirinya sekali pun bahkan orang banyak hanya demi kepentingannya semata.
Selain dari itu, kegiatan aksi-aksinya dengan memobilisasi masa termasuk pula PNS dan Perangkat Desa agar mau berdemo dan berupaya sekeras mungkin untuk berusaha agar kejati Jabar menunda-nunda bahkan membebaskan dirinya adalah sia-sia. Kini yang ada mang Eep Hidayat menjadi seorang DPO atau (Daptar Pencarian Orang) dalam bahasa kasarnya menjadi seorang Buronan no.1 di Kabupaten Subang.
Sebagaimana dikutip dari Jawa Pos: diterangkan bahwa rumah Mang Eep Hidayat di Jalan Sompi, Kelurahan Cigadung, Kamis malam (24/3)digerebek oleh puluhan orang dengan persenjataan laras panjang. Akan tetapi aksi tersebut bocor dan kini mang Eep Hidayat menjadi buronan. Kasus korupsi yang berkepanjangan ini mengakibatkan geram para penegak hukum yang ada di Jawa Barat khususnya kabupaten Subang, bagaimana tidak kasus yang berangsur-angsur ini semakin lama mang Eep semakin brutal dalam menghadapi perkara dugaan korupsi terhadap dirinya terlebih lagi ketidakkooperatifan mang Eep Hidayat dalam menyelesaikan kasusnya dengan tim penegak hukum.
Kenapa mang Eep Hidayat begitu mudah sekali dalam menggerakan masa?? Karena sistem Feodal yang begitu mengakar di dalam adat masyarakat Kab.Subang yang memudahkan mang Eep untuk menggerakan masa sebanyak mungkin, selain itu pula rendahnya tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat dan yang tak kalah penting mang Eep selalu berkomunikasi langsung dengan para kepala desa bahkan ada diantara kepala desa yang di anak emaskan, sehingga tidak salah jika masa yang dikirim untuk menjadi demonstran adalah para loyalis mang Eep Hidayat.
Kini untuk mang Eep Hidayat tidak ada pilihan lain selain menyerahkan diri secara baik-baik kepada penegak hukum dan masyarakat Subang tidak usah khwatir karena masih ada wakil bupati yang masih bisa memimpin kabupaten Subang.

Tidak ada komentar: