Kamis, 28 Mei 2009

KUDETA di CHILI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Sejarah kawasan tidak terlepas dari apa yang namanya tokoh sejarah, karena dengan adanya aktor tersebut bisa menjadi berwarna disetiap sejarah negaranya masing-masing. Augusto Pinochet merupakan contoh aktor yang terdapat dalam sejarah negara Chili yang mempunyai keunikan tertentu, maka dari keunikan tersebut kami berusaha mencari dan menemukannya yang kemudian akan kami sajikan dalam bentuk makalah ini. Sejarah telah mencatat terdapat kemiripan antara Augusto Phinochet dan Soeharto dalam memimpin negara. Hal inilah yang kemudian menjadi masalah yang sangat menarik kami untuk membahasnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dalam pembatasan penyusunan makalah ini kami lebih memfokuskan pembahasan mengenai hubungan sosial, dengan merumuskannya ke dalam beberapa point permasalahan diantaranya:

a) Bagaimana Sepak terjang diktator yang pernah berkuasa yang menjadi bagian dari masa lalu?

b) Mengapa orang berambisi menjadi penguasa?

c) Apa saja cara, strategi, taktik, kebijakan politik bahkan kejahatan yang dilakukan untuk mencapai kekuasaan begitu besar?

d) Bagaimana mungkin orang yang sangat lembut mempesona, tiba-tiba menyeringai dan buas laksana srigala, menjadi diktator yang tega membantai sesama?

1.3 TUJUAN PENULISAN

a) Mengetahui karakteristik seorang diktator

b) Mengetahui kebijakan politik bahkan kejahatan yang dilakukan untuk mencapai kekuasaan begitu besar

c) Untuk melengkapi nilai mata kuliah sejarah lokal

1.4 METODE PENULISAN MAKALAH

Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif, dengan mengumpulkan sumber-sumber sejarah baik itu dalam studi pustaka maupun dalam bentuk pengutipan dalam artikel yang kami anggap relevan dengan apa yang kami bahas. Sebagaimana diungkapkan oleh Syamsudin bahwa “Ruang cakup penelitian. Ruang lingkup topic yang dipilih harus sesuai dengan medium yang akan dipresentasikan, apakah itu makalah kelas, laporan seminar, artikel, tesis, disertasi atau buku”. Syamsudin (2007: 91).

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan Penulisan Makalah

1.4. Metode Penulisan Makalah

1.5. Sistematika Penulisan Makalah

BAB 2 Kudeta Augusto Pinochet Terhadap Salvador Allende di Chili

2.1. Biografi

2.2. Latar Belakang Terjadinya Kudeta

2.3. Kudeta Augusto Pinochet 1973 atas Allende

2.4. Dampak dari Kudeta

2.5. Perbandingan antara Chili pada masa Agusto Pinochet dengan Indonesia pada Masa Soeharto

BAB 3 PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB 2

Kudeta Augusto Pinochet Terhadap Salvador Allende di Chili

2.1. Biografi

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f2/Augusto_Pinochet.jpg/180px-Augusto_Pinochet.jpg

Augusto Pinochet

(http://id.wikipedia.org/wiki/Augusto_Pinochet)

Augusto José Ramón Pinochet Ugarte (Valparaíso, 25 November 1915–Providencia, 10 Desember 2006) adalah seorang jenderal dan diktator Chili. Ia adalah kepala junta militer yang berkuasa di Chili pada periode 1973 - 1990. Ia meraih kekuasaan dengan cara kudeta sesaat setelah pemilu demokratis yang memilih Presiden Salvador Allende yang sosialis. Ia tampil sebagai presiden Republik pada 1974 - 1990 (dari 1981 hingga terbentuknya sebuah Konstitusi 1980) yang baru. Sekitar 3.000 orang Chili terbunuh selama masa pemerintahannya. Pinochet memperkenalkan banyak kebijakan pasar bebas neoliberal.

Melalui Operasi Jakarta, presiden AS, Richard Nixon menggunakan CIA untuk membantu junta militer Chili dalam mengkudeta Presiden Salvador Allende dan menaikan Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Chile, Augusto Pinochet Agurte. Sejak 1974-1990, tidak kurang dari 2025 kasus pelanggaran HAM dilakukan oleh rezim Pinochet melalui dinas rahasianya DINA (semacam Kopkamtib-nya Chile) telah terjadi. 1068 berupa kasus pembunuhan dan 957 kasus orang hilang.

Kudeta yang dilakukan Pinochet terhadap Allende, bila dicermati amat mirip dengan yang diduga dilakukan Soeharto terhadap Soekarno yaitu setidaknya antara lain pada:

· Beredarnya dokumen yang meresahkan tentang perencanaan pembunuhan beberapa jenderal dan komandan-komandan militer. Hal itu selain terjadi di Chile (dokumen rencana ‘Z’) juga Indonesia (Beredarnya daftar pejabat AD yang akan dibunuh dikalangan tokoh-tokoh buruh, politisi dan elit militer Chili).

· Disebarnya isu yang menimbulkan keresahan dan ketidakstabilan poltitik dalam negeri. Di Chile masyarakat terutama serikat buruh militan dan jenderal-jenderal konservatif mendapat kiriman kartu-kartu kecil di mana tercetak kata-kata "Jakarta Se Acerca" (Jakarta Sudah Mendekat).

· Diduga sangat kuat kedua kudeta tersebut sama-sama di dukung CIA.

Pada 1990 ia kehilangan kekuasaan, namun ia menjadikan dirinya senator seumur hidup, untuk mencegah agar ia tak ditangkap. Ia dipaksa meninggalkan kedudukan senator pada 2002, namun sekali lagi ia tak ditangkap, saat itu dikatakan ia menderita dementia. Pada Mei 2004 hakim berkata itu tidak benar. Pada 13 Desember ia ditempatkan dalam tahanan rumah. Ia meninggal dunia pada 10 Desember 2006 seminggu setelah terkena serangan jantung. Alejandro membuat periode mengenai Augusto Pinochet, kebijakan politik dan kejahatannya dari diantaranya sebagai berikut:

1915 : Lahir pada tanggal 25 November di Valparaiso, Cili

1936 : Lulus dari akademi militer

1973 : Melakukan kudeta terhadap pemerintahan Salvador Allende

1974 : Mendeklarasikan kekuatan tunggal

1978 : Kepemimpinannya yang diwarnai dengan banyak pembunuhan ditolak oleh 75 persen suara dalam sebuah plebisit

1981 : Memperkenalkan konstitusi baru yang memberikan jaminan padanya untuk memegang kursi kepemimpinan selama delapan tahun ke mendatang

1988 : Ingin melanjutkan kendali partai oposisi tetapi ditolak; dari 55% suara menjadi 43%

1990 : Turun dari jabatannya

1998 : Ditangkap di London karena pembunuhan

2000 : Kembali ke Cili sebagai orang bebas

2004 : Semakin ditinggalkan pendukunganya setelah terbukti menggelapkan sekitar 27 juta dolar

2006 : Meninggal dunia. Anjelardo (2007: 22)

2.2. Latar Belakang Terjadinya Kudeta

Bayangan tentang Cile, negeri yang sedang menjadi tempat para kepala negara dan pemerintahan APEC bertemu, selalu bayangan tentang kudeta militer yang dilakukan Jenderal Augusto Phinochet pada 1973. Bayangan ini muncul sejak kuliah belasan tahun silam. Saat itu, beberapa teman yang "kiri" sering membawa jurnal milik mereka. Karena isinya "kiri", tentu saja yang dipromosikan adalah hal-hal yang juga kiri. Salah satunya tentang pemerintahan sosialis yang dipilih via pemilu dan dihancurkan militer di Cile. Pemerintahan Salvador Allende. Bayangan ini makin kuat saat film bagus berlatar belakang kudeta, The House of the Spirit, beredar.

Tapi bukan hanya karena Allende menjadi simbol pemerintahan kiri yang malang sehingga digusur militer, kudeta ini menjadi begitu menonjol di tengah puluhan kisah kudeta di dunia selama seabad terakhir. Kudeta di Cile juga mencerminkan bagaimana pemerintah Amerika menghalalkan segala cara untuk menang bersaing melawan Uni Soviet dalam Perang Dingin. Kudeta ini juga mengisahkan kekejian pemerintahan militer yang ekornya membuat Pinochet tidak diterima di mana-mana. Tak urung Amerika sekarang menyesali keterlibatan itu. "Yang terjadi dengan Allende bukan bagian sejarah yang dibanggakan Amerika," kata Colin Powell suatu ketika, saat ada wartawan yang membandingkan keterlibatan Amerika di Irak dengan di Cile tiga dekade silam.

Kudeta ini dimulai setelah Allende menang tipis dalam pemilu presiden Cile pada 1970. Kemenangannya kurang dari satu persen. Ia mendapat suara 36,3 persen. Pesaing terdekatnya dari sayap kanan, Radomiro Tomic, meraih 35,8 persen. Kemenangan ini menggelisahkan Amerika Serikat, yang berusaha agar kelompok kiri tidak berkuasa. Pada pemilu empat tahun sebelumnya, Amerika mengucurkan dana kampanye agar Allende tidak berkuasa. Usaha ini berhasil. Tapi mereka gagal mengulanginya dalam pemilu 1970. Saat itu Amerika dan Uni Soviet berusaha berebut pengaruh di dunia. Uni Soviet sudah menguasai Kuba lewat Fidel Castro belasan tahun sebelumnya. Amerika takut Cile juga akan jatuh ke tangan Soviet.

Begitu hasil pemilu dipastikan, Thomas Karamessines, Deputi Direktur Badan Intelijen Amerika (CIA) Bidang Perencanaan, mengirim kawat kepada pos CIA di Santiago. "Sudah menjadi kebijakan konsisten bawah Allende akan diturunkan lewat kudeta," tulis Karamessines. "Tindakan ini harus diterapkan secara rahasia dan aman sehingga USG (United States Government atau pemerintah Amerika Serikat) dan tangan Amerika tak terlihat." Untuk memulai, mereka menculik Panglima Angkatan Bersenjata Cile Jenderal Rene Schneider. Ia dibunuh karena ia prajurit konstitusionalis, yang berpegang teguh pada konstitusi. Artinya, ia akan menolak melakukan kudeta. Jika ingin membunuh presiden, tentara yang menolak kudeta harus dibereskan dulu. Itu sebabnya Schneider menjadi sasaran.

CIA memberi senjata kepada dua kelompok penentang Salvador Allende untuk mencegah presiden terpilih itu dilantik. Kelompok ini menyerang dan menewaskan Schneider. Tapi reaksinya negatif. Seluruh rakyat dan tentara Cile bersatu mendukung Allende karena serbuan lain. Proses kudeta itu sendiri dihentikan. Amerika membaca situasi yang tidak menguntungkan. Jika dipaksakan melakukan kudeta, malah akan negatif. Terlalu prematur.

Amerika bertambah cemas bahwa Allende akan mengubah Cile menjadi negeri diktator komunis pada 1971. Saat itu Fidel Castro mengunjungi Cile sebulan penuh. Tapi Amerika tidak menunggu begitu saja. Mereka memberi sanksi ekonomi bagi Cile untuk menekan Allende mundur. Padahal, saat Allende menjadi presiden, ekonomi sudah memburuk. Pertumbuhan ekonomi lamban, inflasi tinggi, dan pendapatan tidak merata. Allende juga membuat kebijakan yang tidak disukai kelompok kelas menengah, seperti pembagian tanah dan nasionalisasi perusahaan besar. Bagi rakyat kecil, Allende dipuji karena melakukan reformasi kesehatan dan program seperti susu gratis untuk anak-anak. Allende menyebutnya La vía chilena al socialismo--Jalan Cile ke Sosialisme. Mulai Oktober 1972, mulai muncul sejumlah unjuk rasa di Cile, dari pemogokan pemilik truk, pengusaha kecil, hingga mahasiswa. Unjuk rasa ini berlangsung 24 hari.

2.3. Kudeta Augusto Pinochet 1973 atas Allende

Akhirnya kudeta muncul juga pada 29 Juni 1973. Saat itu resimen tank di bawah komando Kolonel Roberto Souper mengepung Istana Presiden pada 29 Juni 1973. Tapi kudeta pertama ini gagal. Allende mengangkat Jenderal Prats, Panglima Angkatan Bersenjata, menjadi Menteri Pertahanan pada 9 Agustus tahun itu. Tapi pilihan ini tidak disukai kalangan militer sehingga hanya 13 hari ia menjabat. Sialnya, tidak hanya jabatan Menteri Pertahanan yang dilepas, tapi juga Panglima Angkatan Bersenjata Cile. Sebagai panglima baru ditunjuk Auguto Pinochet. Saat itu unjuk rasa menjadi santapan sehari-hari. Malah Mahkamah Agung secara resmi mengeluhkan ketidakmampuan pemerintah menegakkan hukum.

Anggota parlemen dari kelompok kanan, seperti Demokrat Kristen dan Partai Nasional, sudah meminta militer bertindak. Demi ketertiban, katanya. Selain itu, Allende memerintah dengan dekrit, bukan undang-undang yang mesti lewat parlemen. Maka, pada 11 September, pesawat tempur Hawker Hunter menembaki Istana Presiden. Saat itu Allende tewas. Versi resmi, ia bunuh diri dengan senapan otomatis hadiah Castro. Tapi sampai sekarang masih banyak yang percaya ia dibunuh. Semula ada empat pemimpin junta yang sudah bersepakat akan bergiliran menjadi presiden. Selain Pinochet dari angkatan darat, ada Gustavo Leigh Guzman dari angkatan udara, Jose Toribio Merino Castro dari angkatan laut, dan Cesar Mendoza Duran dari polisi nasional alias Gendarmerie. Tapi akhirnya diputuskan mengangkat Phinochet sebagai pemimpin junta. Dua hari kemudian, Kongres dibubarkan. Stadion Nasional menjadi tahanan raksasa. Dalam tiga tahun, 130 ribu orang menjadi tawanan. Ribuan orang lenyap tak berbekas dan ribuan lagi disiksa. Allende menjadi pahlawan sosialisme dunia dan Pinochet sekarang mesti bertanggung jawab atas pembunuhan dan penyiksaan itu.

2.4. Dampak dari Kudeta

Mereka merebut kekuasaan dengan menumpahkan darah rakyat dan mempertahankannya dengan meneror lawan-lawan politiknya. Keduanya akan menempuh langkah apa pun demi stabilitas politik dan ketenangan sistem perekonomian dalam berproduksi, dari memberlakukan darurat militer, memberangus media massa, menyumbat semua oposisi, sampai memburu segala gerakan sempalan yang dinilai memecah-belah bangsa. Pinochet dikenal tak sungkan-sungkan memerintahkan aparat keamanan untuk mengeksekusi mati rakyatnya sendiri.

"Tentara diperkirakan telah membunuh 11.000 warga Chile sepanjang tahun pertama kekuasaan Pinochet," klaim Gunson, Thompson dan Chamberlain dalam buku mereka "The Dictionary of Contemporary Politics of South America."

Pinochet merupakan salah seorang arsitek Operasi Condor pada tahun 1975. Operasi tersebut diikuti enam negara Amerika Latin dan dimaksudkan untuk menumpas kelompok-kelompok oposisi di kawasan. Salah satu kejahatan Pinochet lainnya pada era kediktatorannya adalah operasi Caravan of Death. Dalam operasi tersebut, orang yang diduga mendukung pemerintahan Allande atau bersikap anti-AS, hilang atau terbunuh. Selama 17 tahun berkuasa, Pinochet telah melakukan berbagai tindak kejahatan dalam rangka memuluskan kepentingan AS. Sementara itu, perusahaan-perusahaan AS dengan sangat mudah mengeruk tambang tembaga di Chili.

2.5 Perbandingan antara Chili pada masa Agusto Pinochet dengan Indonesia pada Masa Soeharto

Presiden Salvador Allende di-kudeta oleh jenderal Pinochet pada tahun 1973 dengan bantuan aktif CIA, karena politiknya yang “kiri” dianggap terlalu anti-Amerika. Sejak itu, jenderal Pinochet melancarkan, secara sistematis dan besar-besaran, operasi “Condor” guna melumpuhkan kekuatan kiri dan pendukung presiden Allende.

a. Perbedaan dan Persamaan Suharto-Pinochet

Kalau direnung-renungkan, ada sejumlah persamaan yang menyolok (dan juga perbedaan) antara kasus Pinochet dan Suharto, antara apa yang terjadi di Chili dan di Indonesia, dan antara pesiden Salvador Allende dan presiden Sukarno. Kudeta di Chili oleh jenderal Pinochet dkk telah disokong (bahkan diprakarsai) oleh CIA, untuk menggulingkan presiden Allende, seorang nasionalis patriotik kerakyatan yang disenangi oleh rakyat Chili, yang didukung oleh Partai Komunis Chili. Seperti presiden Sukarno, presiden Allende menjalankan politik luarnegeri yang anti-imperlalis Amerika. (Dalam bidang ekonomi ia menasionalisasi perusahaan tembaga Amerika)

Seperti halnya Suharto, jenderal Pinochet adalah pemimpin militer yang anti-komunis, dan telah menjalankan pemerintahan tangan besi selama 17 tahun (Suharto jauh lebih lama lagi, 32 tahun).

Pinochet digugat oleh sebagian opini umum di Chili (dan internasional) karena dituduh bertanggung-jawab terhadap hilangnya atau dibunuhnya lebih dari 3000 orang (sebagian laporan menyebutkan angka 6000 orang). Angka ini masih belum apa-apa, kalau dibandingkan dengan dibunuhnya korban tahun 1965 di Indonesia yang ditaksir antara 1.500.000 sampai 3.000.000 orang, dan ditahannya ratusan ribu orang lainnya dalam jangka waktu yang berbeda-beda panjangnya.

Jumlah korban di Chili jauh lebih sedikit daripada korban di Indonesia, tetapi gema peristiwa Chili jauh lebih besar, termasuk di arena internasional. PBB telah mengeluarkan kecaman keras tentang pelanggaran HAM di Chili. Sedangkan mengenai Suharto, belum ada pernyataan resmi dari PBB yang mengutuk pelanggaran HAM yang dilakukan secara besar-besaran, dan dalam jangka lama pula. Barulah beberapa tahun sebelum jatuhnya Suharto, Amerika Serikat akhirnya melalui laporan-laporannya tentang HAM memang membuat ulasan-ulasan yang cukup kritis tentang berbagai pelanggaran HAM di Indonesia.

b. Dalih Kesehatan Pinochet dan Suharto

Persamaan lainnya antara Pïnochet dan Suharto adalah bahwa kedua-duanya tidak dapat diajukan ke pengadilan karena dalih-dalih kesehatan. Di samping itu, tadinya, Pinochet juga memperoleh perlindungan berupa keputusan parlemen Chili yang memberikan status immunity kepadanya, karena ia pernah menjadi presiden. Tokoh militer yang dilahirkan di Valparaiso 25 November 1915 ini juga diangkat menjadi senator seumur hidup. Ia meletakkan kedudukannya sebagai presiden Chili pada tahun 1990 setelah ada referandum, dan digantikan oleh tokoh kristen-demokrat, Patricio Aylwin. Namun, meskipun sudah tidak menjadi presiden lagi, ia terus menjabat Panglima tertinggi militer sampai tahun 1998.

Dalam tahun 2000, Mahkamah Agung Chili membatalkan keputusan jaksa Juan Guzman yang menuntut diperiksanya Pinochet di depan pengadilan dan menempatkannya dalam tahanan rumah. Alasan Juan Guzman ialah karena Pinochet bertanggungjawab atas ditembaknya 75 tahanan politik secara sewenang-wenang dalam tahun 1973 oleh sepasukan militer spesial yang terkenal dengan julukan “Kafilah mayat”.

Para keluarga orang yang hilang dan dibunuh, dan jaring-jaringan solidaritas internasional, telah terus-menerus mengadakan aksi-aksi tuntutan untuk mengadili Pinochet serta pembesar-pembesar militer atas pembunuhan dan penculikan. Jenderal Pinochet sendiri menghadapi 190 gugatan atau pengaduan. Oleh karena adanya gugatan seorang jaksa Spanyol itulah maka mantan diktator ini pernah ditahan polisi Inggris selama 503 hari.

c. Kekebalan Hukum Dicabut

Pengadilan Tinggi Chili mencabut immunitas (kekebalan hukum) Pinochet, karena para pengacara para korban menuntut dicabutnya immunitas ini, dengan alasan bahwa kesehatan Pinochet cukup baik. Hal ini dikuatkan oleh pernyataan jaksa yang menyatakan di depan pengadilan bahwa Pinochet bisa mendengarkan lagu Lili Marleen dan musik-musik mars militer Nazi kesukaannya. Bukti lainnya bahwa kesehatan Pinochet baik adalah interview televisi yang diberikan olehnya tahun yang lalu kepada sebuah stasion televisi dari Miami (Amerika). Tayangan televisi ini menimbulkan kemarahan banyak orang, karena di situ Pinochet menampilkan diri sebagai “malaikat yang suci”. Apakah Mahkamah Agung Chili akhirnya akan menyetujui pencabutan kekebalan hukum Pinochet, mari sama-sama kita ikuti perkembangan selanjutnya.

Kasus tuntutan atau gugatan terhadap Pinochet ini bagi kita di Indonesia menarik, karena adanya sejumlah persamaan antara persoalan diktatur militer Chili dan Indonesia. Bedanya adalah bahwa skala pembunuhan dan penculikan di Chili adalah jauh lebih kecil daripada yang terjadi di Indonesia di bawah Orde Baru. Artinya, beban tanggungjawab atau dosa-dosa Pinochet juga jauh lebih kecil kalau dibandingkan dengan dosa Suharto. Sebab, disamping pelanggaran HAM besar-besaran selama 32 tahun Suharto juga diktator yang KKN-nya tidak tanggung-tanggung, sehingga ia menjadi koruptor yang paling terkenal di seluruh dunia.

Oleh karena itu, seperti halnya tuntutan para korban di Chili, tuntutan untuk mengadili Suharto juga masih berkumandang terus di Indonesia. Ini disuarakan tidak hanya oleh para eks-tapol dan keluarga para korban peristiwa tahun 1965, tetapi juga oleh ornop-ornop humaniter atau berbagai organisasi, yang mempersoalkan pembunuhan di Aceh, Lampung, Tanjung Priok, Jawa Barat dll. Dan ini adalah wajar, sebab, kalau diingat-ingat, dosa Pinochet hanyalah secuwil kecil dibandingkan dengan dosa Suharto yang menggunung.

Perhatikan juga skenario yang sama persis dengan blue-print dari Jakarta
ini di Chile. Waktu itu, jendral yang pas diatasnya si Pinochet pun
dihabisi. Sehingga, mendadak saja si Pinochet di Chile yang sama persis
dengan kasusnya di Indonesia dengan lebih dikenal dengan pahlawan revolusi dan menjadikan seseorang naik pangkat yang bisa langsung menjadi tertinggi di militer Chile maupun di Indonesia.

Bahwa dugaan Amerika / CIA terlibat, itu wajar dan logis sebagai strategi global AS menghadapi pengaruh komunisme global. Bagi AS yang punya angkatan perang sedunia dan intelijen dan kepentingan global, perang strategi dan pengaruh itu amat normal. Di Vietnam, Laos, Kamboja, Nikaragua, Afghanistan, Pakistan, di Afrika. Semua itu bukti adanya pengaruh Amerika dalam perang dingin melawan Soviet/Cina, baik melalui CIA atau biro dan antek yang lain. Bahwa keterlibatan CIA susah dibuktikan, itulah makanya disebut Central Intelligence Agency, biro paling rahasia dari yang rahasia.


BAB 3

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Augusto José Ramón Pinochet Ugarte adalah seorang jenderal dan diktator Chili. Ia adalah kepala junta militer yang berkuasa di Chili pada periode 1973 - 1990. Ia meraih kekuasaan dengan cara kudeta sesaat setelah pemilu demokratis yang memilih Presiden Salvador Allende yang sosialis. Menariknya disini ada beberapa kesamaan dengan pergantiannya presiden Soekarno ke Soeharto di Indonesia, adapun persamaannya adalah;

· Beredarnya dokumen yang meresahkan tentang perencanaan pembunuhan beberapa jenderal dan komandan-komandan militer. Hal itu selain terjadi di Chile (dokumen rencana ‘Z’) juga Indonesia (Beredarnya daftar pejabat AD yang akan dibunuh dikalangan tokoh-tokoh buruh, politisi dan elit militer Chili).

· Disebarnya isu yang menimbulkan keresahan dan ketidakstabilan poltitik dalam negeri. Di Chile masyarakat terutama serikat buruh militan dan jenderal-jenderal konservatif mendapat kiriman kartu-kartu kecil di mana tercetak kata-kata "Jakarta Se Acerca" (Jakarta Sudah Mendekat).

· Diduga sangat kuat kedua kudeta tersebut sama-sama di dukung CIA.

Pada 1990 ia kehilangan kekuasaan, namun ia menjadikan dirinya senator seumur hidup, untuk mencegah agar ia tak ditangkap. Ia dipaksa meninggalkan kedudukan senator pada 2002, namun sekali lagi ia tak ditangkap, saat itu dikatakan ia menderita dementia. Pada Mei 2004 hakim berkata itu tidak benar. Pada 13 Desember ia ditempatkan dalam tahanan rumah. Ia meninggal dunia pada 10 Desember 2006 seminggu setelah terkena serangan jantung. Selain itu pula dalam prosesnya yang hampir mirip sekali dalam proses hukumnya maupun perkiraan dari yang melatar-belakangi peristiwa dari kedua tokoh diktator ini.

3.2. Saran

Sebuah Negara yang dapat dikatakan maju adalah Negara yang kuat dan makmur, kuat dalam segi pertahanan dan makmur dalam perekonomian. Terkait dengan hal keamanan dan pertahanan Negara seharusnya mempunyai agen rahasia yang benar-benar rahasia dan kuat, dan memiliki pemimpin yang berwibawa tetapi tidak menyalah-gunakan kekuasaannya.

DAFTAR PUSTAKA

Alejandro, Emdievi Y.G. (2007). 41 Diktator Zaman Modern Mengejar Ambisi Menuai Tragedi. Jakarta: Visimedia.

Syamsudin, Helius. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak

Media Internet:

Koran Tempo Wap. (2004). Hari saat allende tersungkur rubrik internasional Edisi 2004-11-20. [Online].

Tersedia: http://72.14.235.132/search?q=cache:TC5ROAi_jZ0J:wap.korantempo.com/view_details.php%3Fidedisi%3D1602%26idcategory%3D11%26idkoran%3D27352%26y%3D2004%26m%3D11%26d%3D20+dampak+kudeta+augusto+pinochet&hl=en&ct=clnk&cd=1

Sidik, A. Jafar M.(2008). Antara Chun Doo Hwan, Augusto Pinochet, dan Soeharto. [Online]

Tersedia: http://www.antara.co.id/arc/2008/1/19/antara-chun-doo-hwan-augusto-pinochet-dan-soeharto/. [27 Februaru 2009]

-----------.(2005). CIA & Kudeta atas Sukarno. [Online]

Tersedia: http://apakabar.ws/forums//viewtopic.php?f=1&t=28513CIA&Kudeta atas Sukarno. [27 Februari 2009]

Wikipedia. (2009). Augusto Pinochet. [Online]

Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Augusto_Pinochet

Tidak ada komentar: