Selasa, 09 Oktober 2012

PAWINIAN (Sistem Penyemaian Padi Tradisional Petani Subang Utara)


“Pawinian” adalah penamaan untuk tempat penyemaian benih padi oleh masyarakat agraris di Kabupaten Subang. Pawinian berasal dari kata pabinihan atau pembenihan. Pawinian dibuat sekitar sebulan sebelum nyambut nyawah atau menyambut musim tanam padi di sawah. Pawinian dibuat sesuai dengan banyak dan luasnya area tanah yang akan tanam. Pawinian dibuat dengan cara tanah terlebih dahulu diolah dengan menggunakan pacul (cangkul) dan diberi jarak dan batas antar satu baris yang lebarnya ±1-1,5 meter untuk panjangnya dalam satu baris atau gugula sesuai dengan panjang satu petak yang dijadikan sebagai pawinian. Jarak yang memisahkan antar baris gugula dibatasi oleh saluran air yang dibuat oleh cangkul secara lurus dan memanjang. Disekeliling pawinian diberi jalan aliran untuk air dengan lebar sesuai dengan cangkul  ±20cm.
Didalam proses penyemaian benih pada pawinian setelah pawinian selesai dibuat kemudian dilakukanlah tebar atau menebarkan/menabur benih yang telah disiapkan sebelumnya dengan cara bulir gabah yang baik dipilih dengan cara ditapi agar gabah kering yang bagus dan hapa atau yang kurang bagus terpisah. Dalam proses tebar atau menabur benih padi ada dua cara yaitu cara yang pertama dilakukan dengan cara menaburkan benih pada lahan kering atau lebih dikenal oleh masyarakat Subang dengan sebutan tebar tokol atau tebar garing dalam bahasa Indonesia tebar diatas lahan penyemaian tanah yang kering, sedangkan cara yang kedua sering dikenal dengan istilah tebar baseuh atau tabur benih pada lahan pawinian yang tanahnya basah atau lumpur.
Metode tebar yang kedua ini berbeda dengan cara tebar yang pertama, untuk tebar yang kedua ini setelah bulir gabah yang sudah dipilih tidak ditaburkan langsung seperti pada cara yang pertama, akan tetapi terlebih dahulu direndam oleh air selama ±5-7 hari di bak atau sungai, setelah gabah menjadi kecambah atau berkecambah barulah dilakukan tebar pada lahan basah/berlumpur tadi.
Benih padi yang ditebar dalam pawinian bisa dicabut setelah berumur ±15-20 hari dengan cara dibabut agar pada saat tandur padi tersebut bisa anakan atau bernak tangkai menjadi banyak walaupun hanya 3-4 tangkai yang ditanam pada saat tandur bisa menjadi 6-10 batang padi. Biasanya jika tanam lebih dari 30 hari benih tersebut terlalu tua dan sulit bahkan tidak beranak atau kurang baik.

Tidak ada komentar: