“Pawinian” adalah penamaan untuk tempat penyemaian benih padi
oleh masyarakat agraris di Kabupaten Subang. Pawinian berasal dari kata pabinihan
atau pembenihan. Pawinian dibuat
sekitar sebulan sebelum nyambut nyawah atau
menyambut musim tanam padi di sawah. Pawinian dibuat sesuai dengan banyak dan
luasnya area tanah yang akan tanam. Pawinian
dibuat dengan cara tanah terlebih dahulu diolah dengan menggunakan pacul (cangkul) dan diberi jarak dan
batas antar satu baris yang lebarnya ±1-1,5 meter untuk
panjangnya dalam satu baris atau gugula sesuai
dengan panjang satu petak yang dijadikan sebagai pawinian. Jarak yang memisahkan antar baris gugula dibatasi oleh saluran air yang dibuat oleh cangkul secara
lurus dan memanjang. Disekeliling pawinian diberi jalan aliran untuk air dengan
lebar sesuai dengan cangkul ±20cm.
Didalam proses penyemaian benih pada pawinian setelah pawinian selesai
dibuat kemudian dilakukanlah tebar atau
menebarkan/menabur benih yang telah disiapkan sebelumnya dengan cara bulir
gabah yang baik dipilih dengan cara ditapi
agar gabah kering yang bagus dan hapa
atau yang kurang bagus terpisah. Dalam proses tebar atau menabur benih padi ada dua cara yaitu cara yang pertama dilakukan dengan cara menaburkan
benih pada lahan kering atau lebih dikenal oleh masyarakat Subang dengan
sebutan tebar tokol atau tebar garing dalam bahasa Indonesia tebar
diatas lahan penyemaian tanah yang kering, sedangkan cara yang kedua sering dikenal dengan istilah tebar baseuh atau tabur benih pada lahan
pawinian yang tanahnya basah atau
lumpur.
Metode tebar yang
kedua ini berbeda dengan cara tebar yang
pertama, untuk tebar yang kedua ini
setelah bulir gabah yang sudah dipilih tidak ditaburkan langsung seperti pada
cara yang pertama, akan tetapi terlebih dahulu direndam oleh air selama ±5-7
hari di bak atau sungai, setelah gabah menjadi kecambah atau berkecambah
barulah dilakukan tebar pada lahan basah/berlumpur tadi.
Benih padi yang ditebar dalam pawinian bisa dicabut setelah berumur ±15-20 hari dengan cara
dibabut agar pada saat tandur padi tersebut bisa anakan atau bernak tangkai
menjadi banyak walaupun hanya 3-4 tangkai yang ditanam pada saat tandur bisa menjadi 6-10 batang padi.
Biasanya jika tanam lebih dari 30 hari benih tersebut terlalu tua dan sulit
bahkan tidak beranak atau kurang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar