Minggu, 01 September 2024

BOM BATOK sebagai Kreativitas Senjata Perjuangan Rakyat Jawa Barat


Oleh :Didi Sopyan Sutardi, S.Pd, Gr
(Guru Penggerak Angkatan 6 dan Guru Sejarah SMAN 1 Compreng)

Masa Perang Kemerdekaan bangsa Indonesia bukanlah sebuah negara yang sudah dapat memproduksi senjata sendiri. Mereka bejuang dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan dengan senjata hasil rampasan dari tentara Jepang dan tak luput dari hasil kreativitas bangsanya sendiri. Begitu pula dengan semangat perjuangan masyarakat Jawa Barat.

"Bom Batok" sebutan untuk sebuah senjata berupa bom yang terbuat dari limbah buah kelapa atau masyarakat Jawa Barat menyebutnya batok kelapa. Adapun bentuk dan isinya merupakan cangkang kelapa bulat yang didalamnya diisi bahan peledak yang diberi sumbu atau detonator (lebih mirip seperti granat) yang kemudian dilempar ke musuh.

Tidak banyak yang menuliskan Bom Batok ini, namun menurut beberapa sumber sejarah yang diwawancarai (veteran perang), Bom Batok memang banyak digunakan oleh para pejuang pada saat itu dengan alasan karena kekurangan logistik senjata dan amunisi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam melawan penjajah sehingga diberbagai daerah khususnya Jawa Barat banyak pejuang kemerdekaan membuat Bom Batok yang diwariskan secara turun temurun yang mulanya dari kerajinan tradisional berubah menjadi senjata tradisional berupa bom rakitan untuk melawan penjajah terutama pada peritiwa Bandung Lautan Api dan peritiwa pejuangan di daerah Jawa Barat.

Bahkan Bom Batok sendiri sering dinyanyikan oleh pejuang pada masa itu dan disebut juga pada nyanyian semangat perjuangan sebelum menyanyikan lagu Halo-Halo Bandung.

"Awas bom batok, awas bom batok, ibu-ibu Laswi montok, leumpangna dicentok-centok, sieuneun nincak bom batok. Halo-halo Bandung, ibu kota Periangan. Halo-halo Bandung, kota kenang-kenangan. Sudah lama beta tidak berjumpa dengan kau. Sekarang sudah menjadi lautan api, mari Bung rebut kembali." Demikian lirik lagu itu tempo dulu sebagaimana yang diingat ayahanda artis Paramitha Rusady tersebut dalam bukunya, Tiada Berita Dari Bandung Timur 1945-1947.

Sumber artikel berjudul "Riwayat Halo-Halo bandung: Diciptakan bersama para pemuda Pejuang bandung Selatan" terdapat pada link: